;ㅡSide III [Heejake]

680 61 3
                                    

Seumur hidupnya, Heeseung hanya berpikir bagaimana ia akan menjalani hidup dan membanggakan kedua orangtuanya.

Sekalipun tidak pernah ada pikiran bahwa ia akan terjebak sebuah perasaan rumit kepada seorang gadis yang tidak kunjung lelah mengejarnya selama empat tahun terakhir.

Gadis yang tiba-tiba muncul dihadapannya dan langsung memaksa dirinya menjadi kekasih gadis tersebut lebih dari mampu membuat Heeseung kelabakan.

Pasalnya, ketika semua gadis tidak akan melirik padanya hanya gadis cantik dengan wajah blasteran ini yang terus menerus mendekatinya; hingga Heeseung berpikir apa gadis ini tengah mempermainkannya?

Park Jaeyun begitu sukar untuk Heeseung tebak.

Gadis cantik yang populer, setiap dirinya lewat pasti ada saja yang menyapanya. Dari beberapa desas-desus yang Heeseung dengar, Jaeyun adalah putri dari keluarga konglomerat.

Tidak mengherankan banyak yang menyimpan rasa suka pada gadis cantik tersebut.

Heeseung mendengus, pantas saja gadis ini berkata bahwa ia tidak butuh uang, ia hanya butuh Heeseung menerimanya.

"Oh? Oppa!"

Seruan barusan membuat Heeseung mencubit ruang di antara alisnya; sedikit tidak nyaman, ia menyahut pada pelaku yang memanggilnya demikian, "oppa?"

"Kenapa? Tidak boleh?" tanya Jaeyun, gadis blak-blakan yang tadi memanggilnya.

Heeseung diam, setelah menimbang kata yang harus ia ucapkan, ia akhirnya membalas, "kau selalu memanggilku sunbae atau Heeseung-ssi. Cukup aneh mendengar kau memanggil seperti itu."

Jaeyun terkikik, ia mencondongkan tubuhnya pada Heeseung sembari tersenyum lebar,

"Kalau begitu, kau harus terbiasa, oppa. Toh aku akan menjadi istrimu nanti!" serunya.

Tidak ada reaksi apapun yang Heeseung perlihatkan, meski ia hanya melirik, namun bukan kebohongan belaka bahwa senyum Park Jaeyun menggelitiknya, menjalarkan berbagai perasaan untuk ia cicipi.

Heeseung bukan pria yang romantis, tetapi Heeseung lebih dari mampu menyimpulkan bahwa, hatinya telah jatuh pada gadis cantik ini.

________________

Lee Heeseung adalah seorang pekerja medis, seorang profesional dengan gelar yang menyatakannya sebagai spesialis bedah. Berada di departemen bedah lantas membuat Heeseung kebal dengan darah, bahkan perasaan takut dan panik ketika ia akan mengoperasi pasiennya terbiasa ia tekan hingga semakin lama Heeseung berkecimpung di bidang ini, Heeseung dibuat terbiasa.

Namun mata rusanya seakan bergetar takut kala ruang bersalin dilanda keributan ketika wanita yang disayanginya dengan penuh dedikasi; wanitanya, memasuki ruangan tersebut.

"Hyung," sapa Sunghoon dengan Sunoo digandengannya melangkah terburu-buru; gurat panik kental pada raut keduanya.

Tetapi Heeseung tidak bergeming sama sekali bahkan ketika rungunya menangkap suara adik iparnya itu.

Perasaannya kalut bukan main, pengalamannya mengoperasi banyak pasien seakan meluap; hannya tersisa banyak pikiran buruk meski hatinya tetap optimis bahwa di dalam sana, istrinya akan membawanya bertemu putra mereka dengan penuh senyum serta haru.

"Dokter Lee?"

Tak ada respon, Heeseung masih saja terpaku dan bergetar namun tidak terlihat linglung.

Sunghoon yang tahu kondisi kakak iparnya tengah menghadapi kondisi yang ada di luar kendalinya, membalas panggilan perawat dari ruang bersalin dengan tenang, "Ya? Bagaimana kondisi noonaku? Apakah ada kendala? Atauㅡ"

Trap [SunSun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang