Adalah sebuah kekacauan bagi Heeseung saat itu kala seorang wanita bersurai golden brown menghampirinya dan berseru,
"Aku menyukaimu siapapun kau! Kau harus menjadi kekasihku!"
Begitu mutlak dan tak ingin dibantah.
Sejak saat itu, hari-hari Heeseung yang tenang sudah berakhir.
________
"Wow."
Sunoo, Jungwon dan Ni-ki tak bisa menahan diri mereka untuk tidak terperangah takjub sementara Jaeyun yang duduk dengan tenang di sebelah Heeseung hanya bisa tersipu malu.
Heeseung baru saja membeberkan fakta tentang diantara dirinya dan Jaeyun, antara siapa dan siapa yang menyukai terlebih dahulu, diikuti siapa yang mengejar siapa dalam hubungan mereka sebelum menjadi kekasih dan menikah.
"Itu benar," Jaeyun menanggapi dengan kalem, jemari lentik milik wanita berusia 29 tahun ini mengelus perutnya yang sudah mulai menunjukkan baby bump, belum terlalu besar memgingat usia kandungan Jaeyun baru saja memasuki trimester kedua.
Meskipun agaknya Jaeyun sedikit malu untuk mengakui apa yang baru saja Heeseung katakan, tetapi kakak perempuan Sunghoon ini terdengar cukup bangga akan dirinya sendiri.
"Padahal lebih terlihat seperti Heeseung hyung yang mengejar Jaeyun noona," celetuk Ni-ki yang masih tidak bisa menghilangkan rasa takjubnya.
Heeseung terkekeh geli, "percayalah, aku saat remaja cukup pasif dan tidak memiliki inisiatif apapun tentang komitmen, jadi ketika seorang wanita mengejarku, alih-alih merasa senang aku justru merasa terganggu. Jaeyun menempeliku setiap saat hingga aku dibuat takut karenanya," tuturnya, ia ikut meletakkan tangannya di atas baby bump Jaeyun; ikut mengelus perut istrinya dengan lembut.
Sunghoon yang tengah membakar daging bersama Jay ikut menanggapi, "kalian pikir Jaeyun itu wanita anggun yang hanya bisa dikejar? Yang benar saja, dia cukup agresif."
"Benarkah?" tanya Jungwon sedikit antusias, kisah yang diceritakan Heeseung tentang Jaeyun terdengar menakjubkan di telinga Jungwon.
Jay ikut mengangguk setuju dan membenarkan bahwa kakak perempuan Sunghoon itu sedikit lain dari perempuan kebanyakan yang senang metode tarik ulur.
Dan sedetik setelahnya Jaeyun justru protes, "panggil aku dengan sopan, Park Sunghoon!"
Tidak peduli dengan protesan kakak perempuannya, Sunghoon justru meraih selada dan menyuapkan daging yang baru saja selesai ia panggang ke mulut Sunoo, toh wanita yang kini mulai mencoba memanjangkan rambutnya ini duduk tak jauh dari pemanggang.
"Terima kasih, oppa," ucap Sunoo saat ia masih mengunyah.
Sunghoon hanya tersenyun tipis, menepuk pipi kekasihnya lembut dan menegur, "telan makananmu dulu, Sunoo-ya. Kau bisa mengucapkan terima kasih setelahnya."
Jaeyun menggeleng melihat keduanya, adiknya itu cukup alot atau memang Sunoo yang masih meminta waktu?
Bahkan pernikahan Jay dan Jungwon telah berlangsung 6 bulan yang lalu.
Kenapa adiknya itu tidak juga meminang Sunoo?
Pun tak ingin memusingkan pasangan alot itu, Jaeyun nengedikkan bahunya, "lagi pula pria pasif yang bekerja keras terlihat sexy, aku menyukainya dan Heeseung oppa sangat tampan dengan kacamata yang bertengger dibatang hidungnya. Aku tidak munafik untuk mengatakan bahwa aku suka pria yang seperti itu," kelakarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trap [SunSun]
FanfictionTentang Sunghoon yang sedang mengalami krisis identitas kala bertemu pandang dengan si atraktif bernetra amber. Warn(!) +Au +Genderswitch +Fanon