Haechan tertawa sejadi-jadinya.
Bahkan air mata lelaki itu terlihat sedikit mengalir dari sudut matanya saat ini.
"Memangnya lucu?" Kata Lisa yang masih keheranan.
"Tentu saja!"
"Tidak lucu." Pun Jaemin menimpali ucapan Lisa sembari menatap malas ke arah Haechan.
"Jadi karena noona memperbolehkan gadis dari fakultas sastra itu untuk memberikan 'sesuatu' kepada Jaemin, fans Jaemin yang lainnya pun kembali melakukan hal yang sama?"
Pun Jaemin menghela nafasnya, "Lokerku kembali penuh."
"Bukankah itu bagus? Kau mendapatkan makanan cuma-cuma setiap hari. Kau bisa berhemat."
"Ahaha! Noona tahu, bukan hanya makanan yang Jaemin terima."
"Hentikan Lee Haechan."
"Ia memaki sepanjang hari ini karena mendapatkan benda spesial dari salah satu penggemarnya."
"Apa?" Kata Lisa yang sedikit penasaran karena Haechan tak kunjung berhenti tertawa.
"Hentikan." Kata Jaemin lagi.
"Seseorang memberi pakaian dalam sexy untuk lelaki. Konyolnya, ada gambar gajah di bagian depannya! HAHAHA!"
Mata Lisa sedikit membulat disana, "Serius??"
"Apa noona pikir wajah gelap Jaemin saat ini hanya sebuah kepura-puraan? Aku sempat berpikir kenapa penggemar Jaemin kembali beraksi, ternyata karena noona. Ahahahaha!!"
"Apa ada nama pengirimnya?"
"Mana mungkin. Mereka hanya ingin mengganggu pikiran Jaemin."
"Kau juga sering menerima benda aneh?"
Tanpa menjawab Lisa, Jaemin pun hanya bersandar pada sofa sembari menengadahkan kepalanya.
"Hahaha. Ternyata gara-gara noona. Pantas saja gadis-gadis di kelasku kembali ribut untuk mencari tahu sesuatu yang disukai Jaemin."
"T-tapikan aku hanya menghargai usaha mereka. Kau tahu makan siang yang dibawa gadis dari fakultas sastra kemarin? Itu adalah restoran favoritku. Tempatnya jauh di kota sebelah. Bagaimana jika ia pergi sejak subuh buta hanya untuk membelinya dan diberikan kepada Jaemin?"
Tawa Haechan yang tadinya membahana, kini terhempas hilang dari wajahnya, "Noona.." katanya sembari menatap Lisa prihatin, "Noona tidak mengenal kurir pesan antar, ya?"
"Ya siapa tahu ia berangkat untuk membelinya sendiri."
Pun Haechan terkekeh, "Gadis seperti itu biasanya hanya ingin pura-pura terlihat berjuang. Ia bahkan tak mengindahkan keberadaanmu. Pasti mereka datang karena ingin melihat respon noona. Dan ternyata respon noona sangat membuat mereka bernafas lega."
"Kau dan pemikiran sok tahumu itu, Lee Haechan"
"Aku bukan sok tahu. Aku memang banyak tahu. Kau saja yang terlalu naif. Kau bahkan segera mencurigaiku setelah melihat acara televisi yang aneh. Dunia ini tak sesimpel pikiranmu, noona."
"Karena kau adalah makhluk yang paling patut untuk dicurigai di dunia ini, Lee Haechan."
Sang adik kembali terkekeh prihatin, "Yah, pokoknya maafkan kakakku, Na Jaemin. Orangnya memang seperti ini."
Jaemin masih tak merespon. Lelaki itu terlihat memasukkan kedua tangan pada saku hoodienya.
"Terserah mulutmu, Lee Haechan. Hei, aku ingin mengatakan sesuatu." Pun Lisa menarik ujung pakaian Jaemin hingga lelaki itu menatapnya, "Aku kan sudah membantumu dalam berpura-pura menjadi kekasihmu. Setidaknya aku juga harus menerima imbalan yang pantas."
![](https://img.wattpad.com/cover/316419266-288-k670052.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Wonderwall
AdventureLisa, baru saja ditolak oleh seorang lelaki yang sering berkunjung pada tempatnya bekerja sambilan. Alasan yang diberi lelaki itupun begitu mencengangkan hingga ia memutuskan untuk melarikan diri pada detik berikutnya. Apa boleh buat, sang dewi kes...