being seen through the sunglasses

949 219 14
                                    

Duk.

Perlahan, Lisa terlihat membuka mata saat mendapati kepalanya membentur kaca.

Berusaha mengumpulkan pundi-pundi ingatan dan kesadarannya, gadis itupun segera duduk tegak begitu tersadar dimana dirinya berada.

Yang benar saja. Bagaimana bisa Lisa terlelap dalam situasi canggung ini?

Ah, tapi di lain sisi ia sangat bersyukur karena tak harus berpura-pura tertarik dengan pemandangan di luar jendela demi menghindari pembicaraan dengan Jaemin.

Gadis bersurai cokelat itupun mengintip penunjuk waktu yang melingkar pada lengan kirinya. Setidaknya, waktu menunjukkan pukul empat sore lebih sedikit.

Wah, tanpa disangka dirinya sudah tertidur selama tiga jam lebih.

Ia mengangguk bangga pada dirinya sendiri seakan tengah memenangkan sebuah medali.

Eh?

Tunggu dulu. Bukankah perjalan dari Seoul ke Chuncheon hanya memakan waktu selama dua jam? ...lantas kenapa,

"Iya. Nampaknya kami akan telat. Hmm.. dia baru saja bangun setelah tertidur selama tiga jam."

Kalimat Jaemin membuat Lisa menatapnya segera. Lelaki itu nampak sedikit kesal dengan pemandangan yang ada di luar jendela.

Tentu saja manik Lisa mengikuti arah pandang Jaemin dan terkejut pada detik selanjutnya.

Matanya membulat saat menatap deretan mobil memanjang pada barisannya. Kepadatan yang terjadi karena kemacetan ini membuat beberapa orang keluar dari kendaraan mereka untuk mengecek keadaan yang ada di depan sana.

"Ada apa?" Ucap Lisa tanpa melepaskan pandangannya dari pemandangan di luar jendela.

Jaemin sibuk dengan ponselnya, mengabari siapa saja yang bertanya dimana dirinya berada, "Kecelakaan. Truk bermuatan terguling dan menutup jalan."

"Ya Tuhan??! Apa ada korban??"

"Hmm... aku tidak tahu."

Lisa membuka seatbeltnya dan keluar dari dalam mobil Jaemin. Gadis itu berjalan mendekati kerumunan pria paruh baya yang berkumpul dan berbincang. Di saat seperti ini, spesies merekalah yang paling informatif.

"Apakah kecelakannya parah?" Kata Lisa yang tiba-tiba sudah berada di tengah percakapan mereka.

"Lumayan, sopirnya mengantuk saat membawa muatan pasir. Karena terguling jadi mengotori jalanan dan memakan waktu untuk dibersihkan."

"Ya Tuhan. Apa ada korban jiwa??"

"Syukurnya tidak ada. Sopir truknya luka-luka dan sudah dilarikan ke rumah sakit. Yang membuat kemacetan ini semakin parah adalah proses evakuasi yang lama dan muatan pasirnya yang juga memenuhi jalanan. Apa kau mau melihat fotonya, nona muda?"

Lisa mengangguk pelan dan menunjukkan ekspresi dramatis saat menyaksikan foto truk yang terguling dan hancur di bagian depannya.

Beberapa menit berbincang dan berbaur dengan para pria paruh baya, gadis bersurai cokelat itupun terlihat kembali ke dalam kendaraan Jaemin.

"Kau tahu, bagian depan truknya hancur sekali. Kata para ahjussi itu, kecelakaan ini terjadi karena sang sopir mengantuk. Tapi syukurnya tidak ada korban jiwa." Ucap Lisa saat kembali duduk pada kursinya.

Jaemin yang terlihat bersandar pada kursi kemudinya itu menatap Lisa dengan tenang, "Hmm.. begitukah?"

Tersadar jika dirinya terlalu banyak bicara dan mendadak sok akrab setelah lebih memilih untuk tertidur daripada berbasa-basi dengan Jaemin, pun ia segera menutup mulutnya rapat-rapat.

WonderwallTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang