a plane up on a runway

1.1K 250 9
                                    

Lisa menatap langit-langit kamarnya sembari menerawang jauh.

Kilas balik adegan yang memutar ingatan akan kelembutan bibir Jaemin saat menciumnya kemarin pun berhasil mengusik pikirannya.

Jangan salahkan Lisa jika ia begini. Itu adalah ciuman pertamanya.

Dan yang membuat Lisa semakin kesal adalah, Jaemin yang notabenenya merupakan seorang gay takkan merasa terusik seperti dirinya kala ini.

Dapat dipastikan jika lelaki itu hanya berakting secara maksimal.

Tapi kenapa harus benar-benar menciumku, sih?!

Bahkan setelah menciumnya, saat itu Jaemin hanya kembali meneguk kopinya dan berbicara normal kepada Lisa seperti tak ada yang pernah terjadi.

Yang porak-poranda hanya kewarasan Lisa serta para penonton yang menyaksikan adegan itu.

Dasar lelaki homo tidak tahu diri.

Lisa sangat kesal. Saaaaangat kesal.

Ciuman pertamanya dicuri. Oleh seorang gay yang juga menolak pernyataan cintanya yang pertama.

Yah, semua ini memang salah Lisa. Lisa yang memulainya terlebih dahulu dengan berpura-pura mencium lelaki itu.

Tapi kan hanya pura-pura! Sementara si gay itu benar-benar menciumku!!!!!

Masih sibuk dengan pikirannya, tiba-tiba saja pintu kamar Lisa terbuka dengan lebar.

"Noona! Noona!!!"

Lee Haechan dengan kehebohannya sudah melesat masuk ke dalam kamar Lisa dan segera duduk di sudut ranjang. Menarik tubuh kakaknya yang tak bersemangat untuk duduk dengan tegap.

"Apa benar noona mencium Jaemin?!!!" Wajah Haechan terlihat kesal disana. Si posesif itu bahkan sudah menggoyang tubuh sang kakak kesana dan kemari dengan hebat.

Aku hanya pura-pura menciumnya. Lelaki itu yang benar-benar menciumku!!!

"Cepat sekali berita menyebar." Helaan nafas Lisa terdengar lesu tak bertenaga.

"Jadi benar?! Noona sudah gila?!"

"Aku hanya ingin membuat panas para penggemar Jaemin." Pilah Lisa berusaha menutupi kebenaran.

"Noona memanfaatkan keadaan! Noona pasti mencuri kesem-"

PLAK!!

Sebuah pukulan keras mendarat di kepala Haechan. Suasana hati Lisa sedang tidak baik dan lelaki itu memperburuk keadaan dengan kalimat-kalimat bodohnya.

"Jangan ajak aku bicara. Aku sedang kesal."

"Apa-apaan?! Yang seharusnya kesal adalah Na Jaemin. Noona sudah bertindak asusila, apa tidak malu?!"

Lisa merengut kesal. Seandainya Haechan tahu apa yang sebenarnya terjadi, tak mungkin lelaki itu berteriak heboh kepadanya seperti saat ini,"Benar! Aku memang melakukannya. Memang kenapa?!?! Jika hal itu dapat membuat semua orang marah maka aku akan melakukannya lebih sering!! Aku akan membuat keributan dimana-mana dan membuat para betina itu kesal, kau kesal, Jaemin kesal. Dan diriku sendiri kesal. Biar seluruh dunia kesal!!!"

Haechan memekik tak percaya, "Ibu!! Noona sudah gila!! Ia pasti habis menonton film dewasa yang tidak boleh dilihat oleh makhluk berpikiran sempit sepertinya!" Lee Haechan berteriak ke arah pintu untuk mengadu, seakan prihatin akan keadaan kakaknya saat ini.

Sungguh, sebenarnya Lisa ini jarang marah. Ia bahkan jarang memukul Haechan meskipun sang adik kerap kali melakukan hal bodoh yang membuatnya murka.

Tapi belakangan ini, setelah Jaemin masuk ke dalam hidupnya, Lisa menjadi lebih emosional dan tak segan melayangkan tangannya saat Haechan mengucapkan kalimat bodoh yang mengganggu. Seperti saat ini misalnya.

WonderwallTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang