Sembilan

421 25 0
                                    

Tulisan ini dipublikasikan juga di medium @yourstory

Selamat membaca ✨

***

Esha menarik kursi makan secara perlahan membuat Yuna dan seorang asisten rumah tangga mengerutkan keningnya. Biasanya Esha adalah orang terakhir yang datang ketika sarapan bersama dan yang lebih hebatnya di hari ini Esha sudah rapi menggunakan dress lengkap dengan tas yang ia bawa di tangannya.

Merasa diperhatikan Esha tersenyum ke arah keduanya. "Pagi Kak Yuna, pagi, Bi."

"Pagi Mba Esha, saya kaget lihat Mba Esha udah rapi kaya gini biasanya masih pakai baju tidur."

Esha meringis malu sedangkan Yuna yang memperhatikan hanya bisa menggeleng melihat perilaku Esha yang tidak biasa.

"Kamu mau kemana, Sha?" tanya Yuna setelah menarik kursi di hadapan Esha.

"Mau ada acara sama temen, Kak." Esha mengalihkan pandangannya setelah mengatakan hal tersebut, berusaha menghindari kontak mata dengan Yuna. Esha tidak berbohong karena Zio memang temannya, tetapi kenapa dia merasa sangat cemas ketika harus melakukan kontak mata dengan Yuna.

"Oh oke, hati-hati nanti, De," ucap Yuna tanpa bertanya lebih jauh karena mengetahui jika Esha merasa tidak nyaman untuk membahas hal tersebut.

Rudi yang baru sampai di ruang makan pun merasa takjub melihat Esha yang sangat berbeda pagi hari ini. Begitupula dengan Azri yang sedang menggedong Vela.

"Wah kesurupan apaan kamu, De?" Azri meletakkan tangannya ke kening Esha yang langsung ditepuk oleh Esha.

Azri mendudukan Vela di kursi sebelah Yuna, sedangkan ia sendiri duduk di sebelah Esha dengan Rudi yang berada di kepala meja.

"Mau kemana kamu, Sha?" tanya Rudi sembari menatap putrinya.

"Ada acara bareng temen, Yah. Aku izin pergi dulu, ya," balas Esha.

Azri mengubah posisi duduknya menghadap Esha. Memperhatikan penampilan Esha yang terlihat sangat berbeda. "Beneran kerasukan ya."

Esha menoleh. Tangannya sudah bersiap untuk memukul bahu Azri, tetapi ucapan ayahnya membuat tangannya mengambang di udara sebelum sempat mendaratkan pukulan ke bahu Azri.

"Masih pagi, kalian mau ribut kaya gitu? Kita mau sarapan loh."

"Mas kamu jangan gangguin Esha terus, kalau gak ada dicariin giliran ada malah diusilin."

Esha dan Azri tidak lagi bersuara, keduanya mulai mengambil sarapan tanpa melanjutkan keributan yang sebelumnya mereka ciptakan.

***

The Right Woman On The Right Place [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang