Sebelas

388 25 0
                                    

Tulisan ini dipublikasikan juga di medium @yourstory

Selamat membaca ✨

***

Setelah berfoto dan berganti baju. Dengan semangat Zio mengajak Esha berkeliling area sekolah. Keduanya beberapa kali mampir ke beberapa stan makanan yang tersedia untuk membeli berbagai makanan dan minuman yang diperjual belikan. Sebelum membeli makanan Esha dan Zio juga sempat melakukan permainan yang dilakukan secara berpasangan dan berhasil mendapatkan sebuah lukisan berukuran kecil sebagai hadiah.

Esha menatap tangannya yang digenggam oleh Zio. Senyumnya secara otomatis merekah melihat tautan tangan keduanya dan perasaannya menghangat. Apa seperti ini perasaan orang tua ketika tangannya digenggam oleh anaknya? Jika iya, Esha akan lebih sering mengenggam tangan ayahnya karena rasanya sangat menenangkan.

Zio mengingatkan Esha dengan dirinya ketika kecil. Dahulu ia juga sangat suka mengenggam tangan kedua orang tuanya, khususnya tangan sang bunda. "Kak Esha itu di sana." Esha mengikuti arah yang ditunjuk oleh Zio sebuah stan yang menjual berbagai hiasan dan dipenuhi oleh ibu dan anak.

"Itu yang dijual hasil karya kita loh, Kak Esha. Kata Ms. Amanda seluruh uang hasil jualannya akan didonasikan ke panti asuhan," jelas Zio.

"Ayo kita beli buatan Zio," ucap Esha yang dibalas anggukan oleh Zio.

Zio menunjuk sebuah pot bunga kecil berisi batu yang dilukis menyerupai kaktus dengan nama Ezio di salah satu bagian potnya. "Punya Zio."

Esha mengambil pot tersebut. "Bagus. Zio pinter ngelukisnya. Ini di atas batu padahal. Keren banget."

Zio tersenyum malu. "Makasih."

"Selamat siang, Zio, selamat siang, Bu." Zio menoleh begitupula dengan Esha.

"Selamat siang Ms. Anita. Ms. Anita ini Kak Esha dan Kak Esha ini Ms. Anita salah satu guru math Zio."

Esha tersenyum sopan ke seseorang yang dikenalkan oleh Zio sebagai guru matematikanya. "Selamat siang, Ms. Anita."

Ms. Anita menatap Zio dan Esha sembari tersenyum. "Zio mau beli hasil karya Zio?"

Zio menatap Esha meminta jawaban setelah mendapat anggukan dari Esha ia kembali menatap ke arah Ms. Anita. "Iya. Zio mau beli ini."

Esha memberikan hasil karya Zio yang sebelumnya ia pegang kepada salah satu staff yang berada di sana untuk segera dibungkus. Setelah pot tersebut dimasukan ke dalam kotak khusus sebagai pembungkusnya Esha segera mengeluarkan dompetnya dan memberikan beberapa lembar uang kepada staff yang memberikannya pot tersebut.

"Terima kasih, Zio udah mau beli," ucap Ms.Anita, "terima kasih juga, Bu. Silakan dinikmati acaranya, ya," lanjutnya.

***

The Right Woman On The Right Place [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang