Tulisan ini dipublikasikan juga di medium @yourstory
Selamat membaca ✨
***
Membersihkan rumah menjadi kegiatan pertama yang Esha lakukan selepas kembalinya ia ke rumah. Meninggalkan rumah selama beberapa hari tentunya membuat keadaan rumah menjadi berdebu untuk itu ketika kembalinya ke rumah ia bergegas membersihkan rumah.
Bunyi getaran ponsel di atas meja ruang tamu membuat Esha segera menjatuhkan tubuhnya ke sofa dan membalas pesan dari ayahnya yang bertanya mengenai keadaan dirinya. Tinggal sendiri menjadi pilihan Esha semenjak ia bekerja di salah satu perusahaan untuk memudahkannya ketika bekerja karena jarak rumahnya lebih dekat dengan tempat ia bekerja. Namun, hanya bertahan beberapa tahun Esha bekerja di perusahaan tersebut sebelum ia memutuskan untuk mengundurkan diri karena merasa lingkungan kerja yang tidak sehat. Keluarganya pun setuju mengenai keputusannya itu ketika bercerita bagaimana lingkungan bekerjanya.
Teringat mengenai penjelasan Hadinata semalam mengenai Sania membuatnya mengembuskan napas. Esha percaya dengan penjelasan Hadinata, tetapi sikap Hadinata yang berubah-ubah membuat ia bingung. Terkadang begitu perhatian dan menunjukkan ketertarikan beberapa menit setelahnya sikapnya bisa kembali berubah. Jelas sikap tidak konsisten seperti itu membuat Esha kebingungan. Selain sikap Hadinata, perkataan Lina juga masih kerap kali menganggunya. Belum lagi kontraknya dengan Hadinata akan segera berakhir, seharusnya Esha mempersiapkan diri untuk mencari pekerjaan lain bukan memikirkan hal-hal yang berhubungan dengan Hadinata dan Zio.
"Gila gue lama-lama kalau kaya gini," ucap Esha sembari melempar bantal sofa. Merebahkan tubuhnya, Esha menenggelamkan kepalanya ke bantal sofa. Akhir-akhir ini terlalu banyak kejadian tidak terduga yang membuatnya terkejut.
Merasa berdiam diri bukanlah pilihan yang baik. Esha memutuskan untuk belajar memasak, setidaknya ia akan sibuk untuk sementara waktu. Dan belajar memasak bukan pilihan yang buruk. Jari tangannya dengan cepat membuat aplikasi youtube untuk melihat berbagai tutorial memasak. Setelah beberapa saat Esha memutuskan untuk membuat fried chicken karena terlihat paling mudah di antara yang lainnya. Semua bahan yang diperlukan juga tersedia di kulkasnya.
"Mari masak." Dengan penuh percaya diri Esha mulai menyiapkan berbagai bahan dan peralatan yang diperlukan.
"Ayam udah, tepung instant udah. Gini doang bahanya? Kalau gini mah seharusnya gampang," ucapnya sembari memasukkan ayam ke dalam tepung basah sebelum memasukkannya ke dalam tepung kering.
"Berasa keren banget deh gue. Bang Azri harus tau kalau gue bisa masak nih."
***
KAMU SEDANG MEMBACA
The Right Woman On The Right Place [END]
Fiksi PenggemarPertama kali mendapatkan tawaran untuk menjadi pasangan kontrak selama satu bulan terdengar begitu aneh dan tidak biasa. Orang gila mana yang mau bekerja menjadi pasangan kontrak? Ya, Esha termasuk ke dalam orang gila itu. Mencari pekerjaan begitu s...