4. Mahasiswa Abadi

1.4K 276 48
                                    

Joshua tidak habis pikir dengan ulah Gisa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Joshua tidak habis pikir dengan ulah Gisa. Pagi ini Gisa menelpon dan memintanya untuk datang ke lokasi yang ia kirim tanpa menjelaskan apa-apa. Joshua awalnya bingung kenapa lokasinya justru di supermarket, tapi ia berpositif thinking jika Gisa ada hal yang urgent dan meminta bantuannya. Tapi sekarang ia justru mendorong troli sambil mengitari supermarket.

"Gis, kalau lo minta gue datang tuh jelasin mau ngapain. Kalau gue ada kelas gimana?" Gerutu Joshua

"Kan lo bilang kelas lo kosong pagi ini" jawab Gisa

"Iya kelas pagi gue emang kosong, tapi 1 jam lagi gue ada kelas. Gue kira lo cuman minta jemput atau minta tolong apaan. Ternyata nemenin lo belanja"

"Bentaran doang. Gue bukan beli untuk keperluan pribadi, gue ngajak lo untuk sekalian lo milih sendiri belanjaan untuk di studio" koreksi Gisa

"Lo bisa dari awal bilang kalau lo mau beli keperluan studio, jadi yang free bisa nemenin lo"

Gisa melihat ke arah Joshua, "Gue cuman punya nomor lo. Kalau lo mau pergi sendiri, gue bisa kok belanja sendiri"

Joshua tiba-tiba diserang rasa bersalah pada Gisa, apa kata-katanya barusan terdengar jahat.

"Jendra hari ini kayanya nggak ada kelas, mau gue bantu hubungi dia supaya nemenin lo?" tawar Joshua

Gisa menggeleng, "Gue takut kalau bakal ganggu dia, lebih baik gak usah"

"...gis"

"Oh iya, kalau lo ada kelas bentar lagi lo bisa pergi. Gue bakal selesain ini sendiri" ucap Gisa

"Kalau gue free, gue bakal temenin lo tapi gue bentar lagi ada kelas"

"Iya gue tau kok. Makanya gue nyuruh lo pergi sekarang"

Joshua rasanya ingin bersimpuh meminta maaf pada Gisa sekarang. Tiba-tiba Gisa berubah agak menyeramkan, padahal ia nggak salah-salah banget. Tapi rasanya ia yang membuat salah.

"Jo.. Lo bisa pergi sekarang" ucap Gisa

Joshua menarik nafas panjang, "Secepatnya kalau kelas gue selesai, gue langsung nyamperin lo" 

"Huh?"

"Telepon gue kalau perlu apa-apa" ucap Joshua sedikit berteriak sambil berlari mundur.

***

Wanita dewasa di depan Thio yang mempunyai peran sebagai dosen pembimbing skripsinya ini hanya bisa menghela nafas, "Mau nunggu kapan lagi kamu sidang Prasthio?"

"Umm.. semester ini atau semester depan mungkin bu.."

Lagi-lagi dosen pembimbing Thio menghela nafas, "Thio kamu harusnya bisa lulus dari dua tahun lalu, tapi kenapa harus nunda sampai sekarang. Apa yang sebetulnya kamu lakukan jadi suka dengan status mahasiswa abadi itu?"

"Sesuatu yang saya sukai bu"

"Apa itu?"

Thio hanya tersenyum, "Saya cuman bisa lakukan itu kalau saya masih berstatus mahasiswa, lagian kan bu jatah saya masih 1 tahun bu."

SECONDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang