"Kalau gratisan mah selalu memuaskan" balas Dery lagi
Gisa memang sudah sering berkumpul dengan Thio, Dery, Joshua, dan Jendra. Tapi berkumpul di luar studio ini pertama kalinya, rasanya canggung karena orang memperhatikan mereka ditambah suara yang cukup keras dari Dery dan Joshua. Sudah pasti mereka menjadi pusat perhatian.
Namun, mata-mata orang juga tidak bersahabat pada Gisa. Tatapan mereka menghakimi Gisa kalau dia cewek yang gak benar. Alasannya jelas karena Gisa perempuan satu-satunya di antara empat laki-laki ini.
"Gis, dimakan" tegur Thio
"Oh iya Kak"
Gisa canggung mengambil sedikit daging dari pan dan meletakkan ke piringnya.
"Dikit banget lo makan, kucing gue aja porsinya gak segitu" seru Joshua
"Nih"
Dery meletakan banyak potongan daging yang sudah di panggang di piring Gisa.
"Lo gak suka Gis makanan?" Tanya Thio
Gisa menggeleng cepat, "Nggak kok. Suka banget malahan"
"Dimakan dong. Entar yang ada dihabisin Joshua semua" jawab Thio
Gisa mengangguk, dia heran kenapa harus terganggu dengan orang lain. Padahal jelas di gak melakukan kesalahan apapun.
"Bang lo mau ngomongin apa tadi?" Tanya Jendra
"Oh iya, hampir lupa. Gue mau bagi tugas sama kalian semua. Karena tanggal kompetisi sudah dekat"
"Chill. Apaan bang?" Tanya Joshua
Thio bergantian melirik Gisa lalu melirik lagi ke Jendra, "Gue, Joshua, Dery bakalan ikut kompetisi di kategori lain dan kita bertiga perlu waktu latihan tambahan. Lo berdua bisakan bantu nyiapin kostum untuk grup?"