16. Bad Situation

1.3K 210 31
                                    

Jendra membuka matanya berlahan ketika kesadarannya kembali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jendra membuka matanya berlahan ketika kesadarannya kembali. Hal yang ia lihat pertama kali adalah Gisa yang tertunduk dengan mata terpenjam di atasnya. Rambut panjang Gisa terjuntai ke bawah yang hampir mengenai wajahnya. Jendra tepat tidur dipangkuan Gisa dan menjadikan paha Gisa sebagai bantalan tidurnya. Di posisi seperti itu pasti sangat tidak nyaman untuk Gisa.

"Gis-"

"Akh!"

Rintihan suara kesakitan dari Gisa membuat Jendra memejamkan matanya kembali.

Gisa terbangun karena merasa lehernya pegal dan sakit. Namun bukan hanya itu saja, ia juga baru merasa kakinya kebas dan kram. Saat dilihat Gisa terkejut melihat Jendra tidur di pangkuannya. Refleks Gisa mendorong Jendra hingga laki-laki itu terguling ke lantai bahkan terbentur pot bunga di depan mereka.

"Akhh.." rintih Jendra

Gisa menutup mulutnya setelah membuat Jendra terguling ke lantai.

"Jen.." lirih Gisa

Jendra memegangi punggung yang sakit, "Lo kasar banget sih Gis"

"Sorry.. gak sengaja"

Gisa hendak menghampiri Jendra yang kesakitan, namun ia ternyata tidak sanggup berdiri. Kaki kram karena menjadi bantalan untuk Jendra.

"Gis, lo kenapa?" Tanya Jendra

Jendra mendadak khawatir melihat Gisa yang meringis ketika ingin berdiri.

"Kayanya kaki gue kram"

Jendra berdiri menghampiri Gisa, "Lo bisa berdiri gak?"

Gisa menumpu tangannya di kursi untuk memcoba untuk berdiri, namun kram di sekujur kakinya membuat Gisa kembali terduduk.

"Sekarang gak bisa, tapi bakal baik-baik aja beberapa menit lagi"

"Mau gue bantuin gak?"

"Bantuin apa?"

Tanpa  diduga Jendra justru langsung membopong Gisa yang membuat perempuan ini memekik kaget.

"Jen, apaan sih lo. Turunin!!" bentak Gisa

"Gue udah laper, nungguin lo bisa jalan lagi kelamaan"

Gisa memukul bahu Jendra yang berhasil membuat Jendra meringis.

"Turunin Jen!"

"Gue jatuhin aja mau?"

"Heh!"

Jendra tetap berjalan sampai ke kantin rumah sakit walau sepanjang jalan Gisa meronta minta di turunkan. Jendra gak ada niat aneh-aneh sebetulnya, cuman mau bantu Gisa dan sedikit modus.

Jendra langsung mencari meja yang kosong dan mendudukkan Gisa di kursi setelahnya. Jendra tidak langsung duduk saat itu, ia justru berlari ke arah kedai-kedai makanan untuk membeli sarapan.

SECONDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang