20. Don't Give Up

851 134 10
                                    

"Hari ini latihan terakhir, dan lusa kita bakal ada geladi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hari ini latihan terakhir, dan lusa kita bakal ada geladi. Sekarang kita istirahat dulu sebelum kompetisi. Kita harus menampilkan semaksimal mungkin, jangan pikirin soal menang atau kalah. Kita have fun aja di panggung" ucap Thio di akhir sesi latihan

Semua mengangguk, "Mumpung masih ada matahari, kalian pulang aja. Gue juga udah mau balik, jangan kecapean" ucap Thio sebelum pergi meninggalkan yang lain di studio

"Gis, hari ini gue ada kerja kelompok. Gak apa-apa ya, lo balik sendiri" bisik Dery mendekati Gisa yang masih sibuk dengan kegiatannya

Walau sudah terlihat penjagaan Gisa lebih longgar, tetap saja sering kali Dery tiba-tiba dapat pesan dari personal assistant Gisa untuk tetap pulang-pergi atau dalam jangkauan Gisa dalam waktu dekat ini.

"Oh iya kak, gue juga mau bilang kalau gue juga gak bisa balik bareng lo hari ini karena ada janji sama Kasandra"

Dery mengangguk, "Gue duluan ya"

"Gue juga balik duluan ya, nyokap gue udah nunggu" ucap Joshua yang ikut juga pulang setelah Dery

Saat ini hanya Gisa dan Jendra di studio, "Lo memang ada janji sama Kasandra?" tanya Jendra

"Jadi gue harus bilang, gue ada janji sama lo?" tantang Gisa

Jendra tertawa keras, lucu jika mengingat ia harus sembunyi-sembunyi dengan Gisa.

"Tapi aneh, kenapa gue harus bilang ada janji sama Kasandra. Padahal kalau gue bilang ada janji sama lo juga gak apa-apa. Gue kaya lagi selingkuh di belakang Kak Dery jadinya" ucap Gisa.

Kalimat terakhir yang ucapkan Gisa tanpa sadar membuat perasaan Jendra terluka, "Lo bisa aja pulang sama gue terus Gis, walaupun rumah lo dan rumah gue beda arah. It's okay"

Perubahan intonasi Jendra yang tiba-tiba menjadi lebih sendu dapat Gisa rasakan, "Jen, lo mikir apa sih?"

Jendra mendiam, dia tidak memikirkan hal aneh. Hanya saja membayangkan Dery yang selalu pulang-pergi bersama Gisa beberapa saat ini buat Jendra sedikit iri, hanya sedikit.

"Gak ada"

"Oh ya udah, kirain ada sesuatu"

"Tapi Gisa, lo dekat banget sama Kak Dery?" tanya Jendra mengalihkan topik

Gisa mengangguk, "Rumah gue dan Kak Dery cuman berseberangan doang, lo sendiri tau kan. Akhir-akhir ini juga Nyokap gue minta gue sama dia untuk barengan"

"Nyokap lo kenal Dery?" Jendra sama sekali tidak

"Oo-oh, soal itu mereka pernah sekali ketemu. Karena dery satu kampus sama gue, jadi ya begitu"

Gisa tidak bohong soal itu, Dery pernah bertemu dengan ibunya sekali dan ibunya mempercayakan Gisa pada Dery. Tapi Gisa tidak menceritakan bagaimana Dery dan Ibunya bisa bertemu dan situasi macam apa yang terjadi pada situasi itu.

SECONDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang