3. Diary

111 33 2
                                    

Haii!
Makasih udah baca sampe sini ya,
Maaf bila ada kesalahan tanda baca.
*
Jangan lupa vote kalo kalian suka
*
Gass!!


"Menjadi kuat adalah pilihan, bukan takdir,"


********

Setelah perselisihan antara Bara dan Awan itu terjadi, kini Bara mengetahui apa kenyataan yang sebenarnya terhadap Awan.

Bara yang sudah membaca setengah dari isi buku itu, langsung bertanya pada Awan.

"Wan? Kenapa Lo ga pernah cerita?,"
Ucap Bara dengan wajah prihatin, sembari memberikan kembali buku itu.

Awan sekejap terdiam merenung.

"Aku dari dulu emang mau cerita, tapi belum ada waktu yang tepat buat diceritain,"
Balas Awan.

*****


Dari sekian lama Awan sembunyikan buku diary miliknya itu dari siapapun, kini dibaca oleh orang lain untuk pertama kalinya, yaitu teman dekatnya sendiri, Bara. Bara sedikit terkejut saat melihat dan membaca buku diary Awan. Matanya membulat sempurna sedikit meneteskan air mata berkaca-kaca.  Karena disitulah Awan menulis keluh kesah hidup yang selama ini Awan. jalanin.

Dibuku diary itu Awan sedikit menceritakan kepada bara semasa ia masih duduk dibangku sekolah menengah pertama.

Diary
_________________________________________

Pada saat aku masih berumur 12 tahun, tepatnya, duduk dibangku SMP, disitu aku benar-benar bertahan hidup dan memenuhi kebutuhan hidup seorang diri. Gak sendiri sih, masih ada teman yang sedari kecil menemaniku, namanya Rocky seekor kucing Oren disertai bulu putih dibawah perut dan kakinya, berawalnya bertemu dengan Rocky pada saat aku berumur 6 tahun. Semenjak ibu meninggalkanku. Dia yang selalu nemenin kesaharianku, berjualan, memungut sampah plastik, demi bertahan hidup kami.

Saat aku duduk dibangku SMP juga, aku sempat tinggal dengan Pamanku, adik dari ibu. Aku pikir dia bakal baik sama aku, rupanya nggak, dia malah memperlakukanku sebagai budak. Bahkan berencana untuk menjualku.

Seketika aku tau, kalo paman ingin menjual ku, disitu aku langsung pergi dari rumahnya sejauh mungkin. Perjuangan demi perjuangan aku lakukan, sampai akhirnya aku selamat dari penjahat itu.

Selama berhari-hari aku menghindari pamanku, aku selalu tinggal di jalanan, mencari jalanan teduh.

Awal mula aku bisa masuk sekolah menengah pertama, aku bertemu dan dibantu oleh temanku, namanya Elkavander Leonard Wilson, namanya ribet banget emang, nama sepanjang itu, aku biasa panggil dia EL, jelas dan singkat bukan?.

berawal dari aku terdiam membisu didepan halte bus, lalu El datang menghampiriku dan menawarkan sisa bekal makanannya, saat itu, aku merasa bersyukur banget bisa makan, gatau nasib aku gimana kalo El gak datang, pasti bakal kelaparan berminggu-minggu.

Kita pun berkenalan, Bercanda, selayaknya anak muda pada umumnya, sampai orang tua El datang menjemput.

Disitu aku kembali merasa kesepian, hanya ada Rocky yang tidur di pangkuanku, El makasih yah udah mau mampir walaupun itu hanya sebentar.

Awan Untuk Langit  [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang