Haii
Udah part 5 aja nih
Kalo kalian suka part 5 ini jangan lupa vote ya.
*
Oke enjoyy!!Dimalam hari, pada pukul 21:35. Tepatnya di pesta ulang tahun Gebby yang sedang diadakan saat ini. Beberapa tamu undangan berkerumunan datang di pesta.
Gebby dengan gaun merah, rambut yang digelung, membuat paras cantiknya semakin terpancar, hal itu tentu membuat perhatian para lelaki yang ada disana, salah satunya Al, pria bad boy tampan. Yang saat ini memakai kemeja hitam dengan slayer yang terlilit dilehernya menghampiri dan menggoda Gebby yang sedang berbincang dengan circle nya.
"Haii byy, kamu cantik banget malem ini, apalagi rambut digelung kaya gitu, makin nambah pesona kamu dahh," goda Al mengelilingi dan menatap tajam Gebby.
Gebby hanya menatap sinis pria itu.
"Apaansi lo," balasnya."Gebb, itu Al yang muji loh, balesnya gitu amat deh, kalo gue jadi lo, pasti bakal salting brutal sih," ucap dari salah satu circle Gebby bernama Ansel.
Gebby menatap malas, memutar kedua bola matanya. "Selera gue bukan dia sory," balasnya lagi.
****
Dilain tempat, terlihat Awan yang baru saja keluar dari toko buku, dengan membawa tas ransel andalannya. Berlari mengejar bus kearah halte.
Belum sampai menuju Halte bus, tak sengaja ia bertabrakan dengan seorang pria berjas hitam yang baru saja keluar dari mobil.
Brukk..
"sorry," ucap Awan menatapnya.
Pria itu acuh meninggalkan Awan begitu saja tanpa menjawab permintaan maaf Awan, Awan seolah merasa tak Asing dengan pria tersebut, ia pun menatap tajam kearahnya seperti pernah mengenal pria itu sebelumnya.
Karena tak mau memakan banyak waktu, ia langsung melanjutkan perjalanan ke-Arah halte Sembari menunggu kedatangan bus disana.
Setelah menunggu beberapa saat di halte bus, akhirnya bus pun datang, yang saat itu Awan berencana menuju ke pesta Gebby.
*****
Sesampainya Awan di birthday party, terlihat pesta yang begitu mewah, yang mungkin belum pernah Awan kunjungi sebelumnya.
Di pesta, Awan melihat sekeliling rumah itu. Ia melongo. melihat beberapa orang memakai pakaian mewah. Awan bingung yang sedari tadi mencari keberadaan sahabatnya, Bara. Sedari-tadi tak terlihat disana, padahal Bara sudah berjanji sebelumnya untuk datang bersama di pesta Gebby.
Awan mulai kebingungan mencari temannya, berbagai tempat ia kunjungi, secara tak sengaja Awan melihat jam. karena waktu yang semakin larut malam, Awan mengurungkan niatnya mencari Bara. Dan berencana langsung bertemu menghampiri Gebby yang sedang ada di-bar minuman. untuk mengucapkan selamat. karena ia tak ingin berlama-lama disana.
"Gebbyy," saut Awan mengangkat tangan sembari berjalan menghampiri.
"Happy birthday yaa, doa terbaik buat kamu, oh iya, ini buat kamu, maaf yah gak seberapa, cuman bisa ngasih buku murahan kaya gini, semoga bermanfaat buat kamu," ucap Awan kepada Gebby dengan memberikan sebuah buku yang mungkin ukurannya kecil, karena hanya itu yang bisa Awan berikan.
"Haii wann, makasih yaa wann, gapapa ko, apapun pemberian yang kamu kasih, pasti berharga banget buat aku, semangat wann," balas Gebby.
"Oh iya, aku gak bisa lama-lama disini, aku pulang dulu ya," pamit Awan.
"Ohh iya wann, ati-ati," balas Gebby.
Al yang sedari tadi melihat perbincangan mereka, memasangkan raut wajah kesal, mengepal kencang kedua telapak tangannya ituu.
"Awass ya lo," gumam Al.
Awan yang sedang berjalan menuju pintu keluar merapihkan baju. langsung dicegat oleh Al dan gengnya itu, Awan hanya terdiam acuh melihat keberadaan mereka.
"Ada perlu apa kalian?," Umpat Awan menatap sekeliling.
"Wahh, berani ya sekarang," balasnya dengan senyum tipis sembari mengelilingi Awan.
Yang pada akhirnya, kegaduhan kembali mereka lakukan, dengan sengaja mereka mengroyok Awan habis-habisan. Menonjok dan memukul kepala Awan, Sampai membuatnya jatuh tak sadarkan diri lagi dan lagi. Tak hanya itu, tak puas mereka juga mengambil tas Awan dan melempar buku-buku yang ada didalam tas ke sebuah kolam renang.
Ya, Buku yang baru saja Awan beli dengan susah payah untuk mendapatkannya, seketika hanyut begitu saja.
Sialnya, Al beserta gengnya itu lari dari tanggung jawabnya, mereka langsung memakai helmnya masing-masing meninggalkan jejak begitu saja.
Para tamu undangan yang sedang menikmati pesta itu, serentak melihat kegaduhan yang terjadi, Gebby yang kebingungan langsung menghampiri tempat kejadian. Dan ternyata, hanya terdapat Awan yang tergletak lemas disana. Gebby yang terkejut melihat keadaan Awan langsung menghubungi ambulance untuk menolongnya.
Kini, pesta gebby benar-benar berantakan, Perasaan kesal dan panik Gebby rasakan, ia benar-benar prustasi. Atas apa yang terjadi dipestanya barusan.
*****
Setibanya Awan dirumah sakit, beberapa suster dengan cepat menangani Awan yang berbaring diatas kasur dengan berlumuran darah, ditemani oleh Gebby yang masih memakai baju pesta dan teman lainnya disamping kasur dorong.
Setelah beberapa saat dokter memeriksa keberadaan Awan. Dokter pun keluar dari kamar rumah sakit, spontan Gebby langsung menanyakan keberadaan temannya itu.
"Gimana keadaan teman saya dok?," tanya Gebby.
"Hanya ada benturan sedikit dibagian kepala, yang untungnya tak terlalu parah untuk pasien, mungkin beberapa jam pasien akan sadar," penjelasan dokter membuat mereka menghela nafas lega. Salah satunya Gebby saat mendengar penjelasan dokter barusan.
"Makasih ya dokk," ucapnya.
*****
Di sebuah gubuk tua, ada Bara disana, kini ia sedang diikat diatas sebuah kursi dengan mulut yang tertutup rapat oleh lakban. Ternyata oh ternyata, Bara diculik oleh pria tua bertubuh besar yang mungkin umurnya sekitar 35 tahun. Entah siapa pria tersebut.
Wahh wahh, kira-kira siapa pria itu? .
Oke semua makasih yang udah baca, semoga kalian suka yaa, seperti biasa setiap part hanya sedikit tapi bakal aku usahain lebih panjang deh.
*
Makasihhh
KAMU SEDANG MEMBACA
Awan Untuk Langit [ SUDAH TERBIT ]
Roman pour AdolescentsCerita ini bukan berkisah tentang seseorang yang memperjuangkan cintanya, melainkan kisah seorang awan yang bermimpi untuk melengkapi langit. Berawal dari Awan Alaskar Mahendra , pria pekerja keras yang mempunyai impian besar untuk menerbangkan sebu...