Awan Untuk Langit [ SUDAH TERBIT ]

28. Dunia menangis

Halo semua!
Apa kabar!!, Gimana cerita Awan sejauh ini?
Jangan lupa Vote, follow dan komen kalo kalian suka yaa!
-
Enjoy to reading!!

El terus menerus menyauti sipengendara mobil tersebut. karena merasa jengkel ia melemparkan baseball miliknya ke-Arah depan mobil membuat kaca depan mobil tersebut pecah berkeping keping. "WOY NGENTOT,"

Merasa tak terima, satu persatu dari mereka turun membawa beberapa senjata tajam. Dan ternyata mereka kelompotan sama yang sebelumnya menyekap El. El yang melihatnya semakin meluap. berlari ke-Arah mereka berteriak. "MAJU LO ANJING!!,"

Mereka hanya terkekeh melihat kecerobohan El. salah satu Ketua menghampiri. menarik keras kera baju El. El tak tinggal diam menghajarnya abis abisan. ia menarik lawan langsung memberi smackdown serta menonjoknya berkali-kali membuatnya tak sadarkan diri.

Karena merasa jumlah yang tidak sedikit. beberapa anak buah mencoba ikut campur menghajar cowok El. El reflek melakukan salto. menghindari serangan. beberapa pukulan keras dan teknik bela diri yang dikuasi ia berikan membuat mereka kualahan.

matanya memerah, keringatnya menetes deras didahi yang penuh urat. rahangnya begitu mengeras dengan tangan yang terus menerus mengepal. rambut dan baju berantakan sebagai tanda ia telah berhasil memberi perlawanan.

Merasa Aman, El menghampiri Gabby yang terbaring lemas, dengan lakban tebal yang menepel dimulutnya. tak lama ia membuka beberapa ikatan.

Gabby yang baru tersadar hanya bisa menangis melihat kondisinya sekarang di-tambah dengan El dengan kondisi memprihatinkan.

Tak sampai situ, sang ketua geng tersebut pun berhasil ikut sadarkan diri. mencoba memberi perlawanan balik pada El. dengan memukul keras pundak El dari belakang menggunakan tongkat baseball yang tepat berada disampingnya.

Hal itu membuat El terjatuh lemas kesakitan. Gabby yang melihat kejadian itu didepan mata bertriak histeris. mencoba turun dari mobil. karena kondisi yang masih belum stabil, ia hanya mencoba untuk membuka ponsel genggam mencoba menelpon
polisi.

Kini, kondisi El yang semakin lemah memberi peluang besar bagi komplotan tersebut. terutama sang ketua yang sudah babak belur oleh El. ia menonjok El bertubi tubi. Meluapkan Amarahnya pada El yang sudah terbaring lemas berlumuran darah. pukulan demi pukulan ia berikan. sekali menggunakan pecahan batu hingga El benar-benar tak sadarkan diri.

Gebby secara perlahan duduk menghampiri El yang terbaring lebih dekat. tangannya bergetar kencang. matanya berkaca-kaca. ia duduk. mengangkat pelan kepala El yang berlumuran darah itu dipangkuannya. ia mengelus-ngelus dahi El. lalu menciumnya.