1. Awan ☁️

274 41 6
                                    

Haii!, Apa kabar?
Semoga baik.
*
Disini aku bakal ngasih part satu dari cerita ini
*
Jangan lupa vote kalo kalian suka
*
Hppy RAEDING..

" SETELAH DIA PERGI"

"Untukmu yang sudah berpisah tapi sulit merelakan"

*******

Pada tanggal 25 Agustus 2002 tepatnya dimalam jum'at hari Kamis pada pukul 22:00 Awan Alaskar Mahendra dilahirkan dari rahim seorang ibu yang sangat cantik, saat itu, triakan seorang ibu pun terdengar dari luar ruangan kamar rumah sakit. Akan tetapi, disaat hal menegangkan itu terjadi, tak ada sosok seorang ayah terlihat disana, entah Kenapa sang ayah tak kunjung pulang mendampingi istri dan anak pertamanya itu.

Setelah beberapa jam menunggu kehadirannya, kini ia belum juga datang menemui mereka, wajah yang sangat cemas itu terpancar pada wajah si ibu, perasaan ibu Awan sangat takut, detak jantungnya tak bisa dikendalikan. bagaimana tidak, istri mana yang tak cemas menunggu kehadiran sang suami yang tak kunjung datang, apalagi disertai janji waktu.

Dan ternyata, Hal yang benar-benar tak terduga pun terjadi, berawal dari kabar gembira berujung duka, memang insting perempuan sangatlah kuat kepada seorang yang ia cintai, ternyata diwaktu yang sama, Ayah Awan mengalami kecelakaan Hebat disebuah jalan Tol saat menuju rumah sakit, ayah Awan tertabrak sebuah truk container yang kini ia telah menghela nafas untuk terakhir kalinya. Dengan jasadnya sangat memprihatinkan.

Ibu Awan yang sedang berbaring lemas dikasur rumah sakit, dengan dipenuhi rasa cemasnya itu, tak sengaja mendengar perbincangan telepon adiknya dengan seseorang yang memberi Khabar. Sontak ia langsung pingsan seketika itu juga, tangisan demi tangisan terdengar dari kamar persalinan tersebut.

****

Tahun demi Tahun berlalu, kini usia Awan genap 18 tahun. Yang masih duduk di bangku SMA.

Dikordior sekolah, memperlihatkan seorang siswa yang bernama Awan, sedang berjalan tegap ke arah loker, tatapannya tajam, dengan tangan yang menggenggam Erat buku merah. Perlahan ia membuka siloker dan memasukkan beberapa barang miliknya.

Tiba-tiba tak sengaja seorang siswa lain menghampiri dan menyapa. "Hai Wan," sapanya menepuk punggung Awan.

Tak ada respon khusus, Awan yang sedang merapihkan loker, hanya tersenyum tipis sebagai jawabannya.

"Kenapa si Lo,?" Tanya siswa itu.

Awan menoleh kearahnya dengan tatapan seperti tak mau diganggu. "Gapapa bar," jawabnya singkat.

Namanya ALBARA PATRISON, Panggil saja dia Bara. Cowok tampan dengan rambut coklat mempesona itu membuat ciri khas tersendiri. Sikapnya yang random kerap kali membuat suasana tak selalu hening.

Bara yang begitu peka dengan temannya mencoba untuk sedikit menghibur, walaupun itu garing. "Wan lu ko bawa buku banyak banget sih, kaya penjual koran keliling tau gak," jokesnya itu hanya membuat Awan semakin malas.

Awan tak memperdulikannya dan langsung meninggalkan Bara begitu saja tanpa respons. Bara yang merasa dirinya ditinggal pun hanya memelas pada temannya. "Wann, ko gua ditinggal sih,".lirihnya.

****

Dikelas pun mata Awan begitu fokus, ia terus menerus menggerakkan pulpennya, menatap tulisan tak berpaling. Beberapa coretan ia lakukan. Sampai tiba-tiba salah satu murid melemparkan sebuah kertas tebal kearahnya.

Awan Untuk Langit  [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang