Haloo
Sudah part 13 nih
Yuk kita lanjut
Seluruh part akan mengandung flashback!!!!!!!
Enjoyyy!!!!Awan, yang masih berjalan dipinggir jalanan, dengan terik matahari yang mencolok, kini tak bisa lagi melanjutkan perjalannya, ia berhenti sejenak disebuah warung nasi untuk berisitirahat.
Si pemilik warung, sebut saja Bi Sarah, yang melihat bocah itu seperti kelelahan dengan keringat yang menetes deras diwajahnya, menghampiri Awan. " Nak lagi ngapain disitu? Orang tuamu mana?," Ucapnya.
Awan perlahan menoleh kearah bi Sarah dengan wajah melas, matanya sayu, bibirnya bergetar kehausan, dengan tangan yang meremas-remas perut buncitnya. "La-laperr,,,"
Bi Sarah yang tak tega dengan keadaan Awan saat itu, dengan baik hati ia menawarkan sepiring makanan untuk ia makan. "Yaudah bibi siapin sedikit makanan ya buat kamu," tawarnya.
Awan mengangguk cepat kepalanya senang saat mendengar tawaran Bi Sarah, dengan mulutnya tertarik kesamping.
Tak berselang lama, Bi Sarah datang membawa sepiring nasi dengan ikan presto berukuran sedang, serta segelas es teh manis. Awan antusias dengan lahap memakannya, terlihat eperti belum makan 1 Minggu.
Bi Sarah spontan terharu melihat bocah itu, matanya berkaca-kaca dengan senyum tipis ikut senang. Tak sengaja ekspresinya berubah ketika Awan berhenti menyantap makanan. "Lah kenapa berhenti makannya?," Tanyanya kebingungan.
Raut Awan tiba-tiba berubah, ia menatap makanan yang dipegangnya itu, terlihat seperti penuh kesan. "Aku kangen ibu sama Rocky," balas Awan dengan suara rendah.
****
Ibu dengan Rocky adalah dua sosok makhluk ciptaan Tuhan yang sangat Awan sayangi, ia tak mau ada satupun goresan luka diantar keduanya, beribu peristiwa ia lalui bersama, dari ia lahir, sampai diusianya yang genap 6 tahun.
Siapa sih Rocky? ia hanyalah seekor kucing, iya, hanya kucing berbulu Oren dengan loreng coklat, bulu putih dikakinya seperti memakai sepatu bot, serta ekornya yang setengah melengkung membuat ciri khas pada Sahabat Awan yang satu ini.
****
Berlatar, pada tanggal 13 April 2005, seorang balita berusia 3 tahun tertawa lepas dengan sang ibu yang sedang menggendongnya, terlihat ia mengayunkan sang anak dengan kedua tangannya, ayunan demi ayunan ia lakukan bertujuan membuat balitanya selalu tersenyum. "Hiks, hiks, hiks,"
Tempat tinggal yang dikelilingi dengan pegunungan sampah, kemungkinan dapat mengakibatkan kesehatan sibalita terganggu, aroma tak sedap membuat udara tercampur dengan bakteri. Ditambah lingkungan yang kotor.
KAMU SEDANG MEMBACA
Awan Untuk Langit [ SUDAH TERBIT ]
Novela JuvenilCerita ini bukan berkisah tentang seseorang yang memperjuangkan cintanya, melainkan kisah seorang awan yang bermimpi untuk melengkapi langit. Berawal dari Awan Alaskar Mahendra , pria pekerja keras yang mempunyai impian besar untuk menerbangkan sebu...