Hallo semua, apa kabar?
Belum puas sama part selanjutnya?
Yuk kita lanjut, tapi sebelumnya jangan lupa Vote okeii,
-
Gassinn!!!Memperlihatkan, gedung sekolah SMA GARUDA, seperti biasanya, dengan Awan yang berjalan di koridor menuju Kelas, di hiasi wajah yang tak bersemangat menggendong tas.
Sesampainya, Awan pun bergegas mengambil buku fisika dan meletakkannya ke atas meja. tak berselang lama. Bu Lani masuk menyapa para Murid. "Selamat pagi," sautnya.
Para murid seperti biasanya dengan serentak menjawab sapaan Bu Lani. "Pagi Buu..."
"Pada kesempatan kali ini, sedikit pemberitahuan, kalau ada penggantian siswa perlombaan olimpiade," ucap Bu lani.
Jouvan, kerabat dekat Al. dan kawan-kawannya, sedikit terkejut mendengar ucapan Bu Lani. Mereka Saling menatap satu sama lain dengan mata yang sedikit dibesarkan. Karena, ia takut kalau Al yang akan digantikan dengan siswa lain. Jouvan pun tanpa ragu langsung bertanya pada Bu Lani. "Siapa Bu?," Saut Jouvan.
Bu Lani menoleh sekejap dengan senyum. "Awan, kamu gantiin posisi Bara ya," jelasnya.
Awan sempat melongo, mengganguk dengan senyumnya. "Siap Buk," jawab Awan.
Para murid pun serentak menepuk tangan menyemangati temannya itu.
Lain hal dengan Jouvan. Ia menghela nafas lega, saat mendengar pengumuman dari Bu Lani. Karena temannya Al, tak digantikan. Salah satu alasan khusus Al mengikuti Olimpiade. karena, Ia akan di Asramakan oleh Ayahnya kalau tak ada prestasi yang diraih disekolah SMA GARUDA ini.
"Sama-sama Wan, jangan lupa, pulang sekolah, kita kumpul di laboratorium oke," balas Bu Lani pada Awan.
*****
Tepat berada dirumah Al. Kini ia dengan tangan yang diperban, sedang diberi beberapa tamparan kencang diwajahnya. oleh pria berjas hitam.
Plak!!, Plakk!!
Al hanya terdiam membatu tak berdaya, menatap kearah Bawah. Matanya penuh Arti, dengan mulut yang mengkerut menahan sakit.
Pria itu menerkam erat pipi Al kearah atas, menatap tajam wajahnya. "Inget!. Jangan, buat masalah lagi sama saya, Awas Lo!," Tekan pria itu. Memberi satu pukulan.
Buk!
****
Disekolah, tepat pada waktu jam Istirahat, Awan yang masih berada di kelas, begitu fokus dengan bukunya. Ia menatap tajam kearah buku itu. Membaca dan menulis untuk persiapan olimpiade.
Ternyata, ada Jouvan dan kawan-kawan. Yang sedari tadi Mengintipnya dari sebuah jendela kelas. Dengan telepon genggam tepat didepan telinga Jouvan menerima panggilan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Awan Untuk Langit [ SUDAH TERBIT ]
Novela JuvenilCerita ini bukan berkisah tentang seseorang yang memperjuangkan cintanya, melainkan kisah seorang awan yang bermimpi untuk melengkapi langit. Berawal dari Awan Alaskar Mahendra , pria pekerja keras yang mempunyai impian besar untuk menerbangkan sebu...