Haloo!!
Apa kabar?, Semoga baik ya.
Makasih sudah mau baca sejauh ini. So jangan lupa Vote kalo kalian suka.
Yo kita lanjut!
-
Happy reading!Disebuah tempat karaoke, memperlihatkan El, Awan, dan Bara sedang asyik bernyanyi sembari memakan beberapa cemilan disana. "Wan, El, gue beruntung banget bisa kenal kalian," ucap Bara.
El tersenyum kepadanya. Dengan menuang sebotol alkohol ke-cangkir. "Begitu juga gue, gatau kalo gak ada Lo pada, gua bakal gimana ditempat ini," balasnya.
Saat itu Awan hanya berdiam diri dengan buku ditangannya, seolah tidak menikmati suasana sekitar.
"Woy Wan, asyikin dong, ini bukan disekolah," Sarkas El. Merangkul kencang pundak Awan.
Awan memegang perutnya, mengode-ngode kelaparan kepada Dua temannya itu. Bara yang melihat pun terkekeh kecil. "Laper Lo?,"
Awan cengengesan menjawab iya, "hehe iyaa," jawab Awan.
Tak banyak basa-basi El langsung mengajak mereka ke-Resto. "Yaudah ayo gass, kita ke-Resto," ajak El dengan cepat merangkul kedua temannya dan membawa ke-mobil.
****
Diresto, mereka di hampiri lima pegawai yang memegang nampan besar, membawa beberapa hidangan sedap. Saat pegawai menaruh si hidangan kemeja, Mata Awan dan Bara langsung melongo melihatnya. "Lo pada kenapa,?" Tanya El.
Lidah Bara keluar, menjilat bibirnya, melihat makanan itu. El yang tak tinggal diam menepuk kepalanya dengan buku menu.
Plakk!!
Bara yang spontan terkejut pun langsung meringis kesakitan memegang kepalanya. "Adohh,"
"Udah ayo makan," ajak Awan menyiapkan makanan ke piring.
Setelah mereka bertiga menyantap makanan dengan lahapnya. Tak terasa, kini hari sudah mulai gelap. "Dah malem, pulang Yo," ucap Awan melirik kearah jendela resto.
Kedua temannya pun mengangguk dan berdiri keluar dari resto dengan memegang dan mengelus perut masing-masing kekenyangan. "Argh, kenyang banget," ucap Bara diakhiri sendawa kencang.
El melirik Malu karah Bara. Matanya melotot dengan mulut mengerut menepuk kencang pundak temannya itu. "Jangan malu-maluin Bar," umpat El.
Bara cengengesan dengan watadosnya itu malah mencubit gemas El. "Iya sayang, maaf," balasnya dengan kecupan bibir menggoda.
El menujukkan kepalan tangannya tepat pada wajah Bara, mengancamnya. "Gue tonjok mampus Lo," geramnya.
Mereka pun berjalan kearah Mobil El yang tepat berada diparkiran depan Resto itu. "Bar?, Mau berangkat kapan,?" Tanya Awan seraya membuka pintu Mobil El.
KAMU SEDANG MEMBACA
Awan Untuk Langit [ SUDAH TERBIT ]
Roman pour AdolescentsCerita ini bukan berkisah tentang seseorang yang memperjuangkan cintanya, melainkan kisah seorang awan yang bermimpi untuk melengkapi langit. Berawal dari Awan Alaskar Mahendra , pria pekerja keras yang mempunyai impian besar untuk menerbangkan sebu...