chapter 7

3.2K 465 2
                                    


"kemana saja kau? seharian ini aku tidak melihatmu di istana." jaemin menghampiri renjun yang sedang duduk termenung dibawah pohon besar.

renjun sedikit terkejut kala mendengar suara jaemin, "salam, pangeran." ia menundukkan kepalanya.

"sudahku bilang jika kita sedang berdua jangan bicara terlalu kaku, aku merasa kita seperti orang asing." jaemin duduk disamping renjun.

"kau adalah pangeran, aku harus berperilaku sopan."

"anggap saja itu perintah dariku." renjun tersenyum menghadap kearah jaemin. "kau belum menjawab pertanyaanku, juno."

"aku dan pangeran jeno berkeliling di ibukota." jawabnya.

jaemin berdecak, "akupun ingin keluar istana! pantas saja hari ini tugas mark hyung harus aku yang tanggung, biasanya pangeran jeno yang menanggungnya."

renjun tertawa pelan, jaemin selalu lucu jika sedang kesal. "kau lucu sekali jaem."

"apa kau tidak sadar? kau juga sangat lucu saat sedang tertawa seperti itu." jaemin mengusap lembut rambutnya. "aku melihatmu melamun sendirian disini sedari tadi, apa ada yang menggangu pikiranmu?" tanya jaemin.

"aku hanya menikmati angin dibawah pohon ini."

jaemin beranjak, "kau bisa menjadikanku tempat ceritamu tetapi aku tidak akan memaksamu." jaemin mengusap rambutnya untuk kedua kalinya. "aku pergi dulu, ada hal yang belum aku selesaikan." setelah mendapat anggukan dari renjun, jaemin pergi menjauhi tempat itu.

"bagaimana aku bisa menceritakannya padamu jika masalahku adalah keluargamu pangeran?"

renjun hendak kembali melanjutkan latihannya bersama para pangeran, tetapi langkahnya terhenti saat mendengar suara dari dalam ruangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

renjun hendak kembali melanjutkan latihannya bersama para pangeran, tetapi langkahnya terhenti saat mendengar suara dari dalam ruangan.

"cari tau tentang pangeran renjun, anak dari yuta hyung. pastikan tidak ada yang tau tentang penyelidikan ini terutama selir doyoung."

"aku tidak akan membiarkan ramalan itu terjadi!"

"itu suara raja." gumamnya pelan

"pengawal juno," renjun terkejut saat ada tangan yang menempel dipundaknya, ia membalikan tubuhnya.

"sedang apa kau disini? bukankah kau sudah ditunggu pangeran jeno untuk latihan?" eric, pengawal jaemin lah yang menepuk pundak renjun.

renjun berfikir gelisah, apa alasan yang harus dia berikan? "a-aku tiba-tiba saja sakit perut, tolong katakan pada pangeran jeno hari ini aku tidak mengikuti latihan dulu." renjun memegangi perutnya agar terlihat lebih profesional.

"kau yakin pengawal? apa aku perlu memanggil tabib untuk memeriksamu?" tawar eric.

"tidak perlu pengawal eric, mungkin aku hanya perlu sedikit pembuangan." renjun berbicara canggung. "kalau begitu aku pergi dulu."

I'm prince [NOREN] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang