DADDY J🔞

118K 2K 119
                                    

"Mulai sekarang panggil aku daddy oke?" Johnny atau yang biasa disapa Jo kini tiba di mansion megahnya bersama seorang anak laki-laki berusia delapan belas tahun yang resmi menjadi anak angkatnya.

"Daddy?" Si manis yang sedang berada dalam gendongan ala koala Jo memastikan nama panggilan untuk ayah angkatnya itu.

"Benar sayang ahh.. pantat mu menekan penis ku"

"Daddy suka?" Si manis bernama Haechan itu semakin menekan pantat sintalnya di selangkangan Jo, membuat Jo mengerang keenakan.

"Ahh anak daddy sangat nakal" Jo menghempaskan tubuh kecil itu di atas sofa.

Haechan terkekeh melihat sorot mata Jo yang terlihat sayu, Haechan merentangkan tangannya ke arah Jo "Daddy aku ingin dipeluk" bibir yang dikerucutkan dan pipi dikembungkan membuat Jo semakin berapi-api ingin merobek semua kain yang membalut tubuh anak lelaki muda yang baru saja dia adopsi itu.

"Sedari tadi kamu terus menggodaku anak nakal" Jo merangkak ke atas tubuh Haechan lalu menerjang ceruk leher si manis.

"Ahh daddy" Haechan mengangkat kepalanya memberi akses untuk Jo melakukan lebih.

Haechan meraih tangan Jo yang menganggur lalu di arahkan ke dadanya.

"Remas ini daddy ahh" Jo langsung saja meremas dada yang sedikit berisi itu ketika tangannya di bawa kesana.

Dada yang diraba dengan perantara kain membuat rasanya semakin nikmat bagi Haechan, dia suka.

Jo menghentikan hisapannya di leher si manis lalu beralih menatap Haechan yang mulai kacau "Seharusnya ayah dan anak tidak boleh melakukan ini"

"Untung saja aku bukan anak kandung mu daddy" Haechan tersenyum begitu manis sembari menarik perlahan tengkuk Jo, pelan tapi pasti bibir mereka menyatu.

Haechan memimpin ciuman itu, melumat dengan lembut bibir bawah Jo sementara lidahnya merasai permukaan bibir atas Jo.

Tangan Jo tanpa sadar bergerak meraba kaki jenjang si manis yang masih terbalut celana.

Jo melepaskan pagutannya"Ahh.. hah.. aku.. ingin menyentuhmu tanpa ada halangan apapun bolehh?" Pintanya sembari mengatur nafas dalam, permainan bibir Haechan sangat pro ternyata.

"Sure daddy, feel me up"











"Ahh daddyh yang satu lagih" Jo berpindah meraup puting yang satu sembari matanya menikmati wajah keenakan anak angkatnya.

Mata terpejam dengan bibir terbuka, tangannya meremas dadanya sendiri yang tidak kebagian sentuhan, Jo sangat suka melihat itu.

"Fuck me daddyh please" Haechan menekan tengkuk Jo agar semakin dalam menghisap putingnya, jari-jari kakinya melengkung menahan gejolak nikmat, mulut Jo begitu hangat mengulum titik sensitifnya.

Bibir Jo berpindah menghisap kulit dada Haechan menciptakan bekas-bekas kepemilikan disana.

"Daddy aku ingin penis mu" pinta Haechan frustasi, Jo tersenyum di antara hisapannya di kulit dada Haechan.

Jo mengangkat kepalanya melihat si manis "apa ini tujuanmu ingin diadopsi oleh ku?"

Haechan mengangguk dengan mata begitu sayu "daddy lubang ku butuh dijilat please"

"Hahaha dasar bocah nakal, harusnya kamu memintaku menikahi mu, bukan memintaku mengadopsi mu" ujar Jo sembari tangan besarnya mulai turun mencari belahan pantat Haechan.

Jo menemukan lubang yang sebentar lagi akan menampung penis besarnya, Jo mengusap permukaan lubang Haechan sembari menikmati ketersiksaan si manis "shhh dad, aku tidak bisa menikahi mu, karena aku punya pacar tapi aku juga penasaran dengan mu daddy, setiap kamu akh.. setiap daddy berkunjung ke panti.. huh.. daddy terlalu tampan dan.. gundukan di selangkangan daddy terlihat sangat perkasa dilihat dari luar, aku selalu penasaran dad.. aku ingin merasakan seberapa besarnya" Racau Haechan yang keenakan lubangnya ditusuk jari panjang Jo.

"Ahhh dad.. lagi.. ahh" Jo menambah tekanan jarinya kemudian menelusupkan satu jari lagi hingga kini tiga jarinya telah bersarang di lubang Haechan.

"Kalau begitu kamu harus putus dengan pacar mu sayang karena aku tidak akan sudi berbagi dengannya" Jo mempercepat tusukan jarinya membuat si manis mengerjang, perut Haechan kini telah basah oleh cairan percum yang terus menetes.

"Penis mu sudah sangat basah sayang, apakah kamu tidak penasaran dengan hangat mulut ku? Bagaimana jika penis kecilmu ada di dalam mulutku? Ingin mencoba?" Haechan mengangguk heboh, dia sangat ingin merasakan kehangatan mulut Jo, pasti sangat nikmat ketika menyelimuti penisnya.

"Bantu Haechan daddy please" Jo terperangah melihat kelakuan anaknya ini, Haechan melebarkan kaki sembari memandangi Jo penuh nafsu dengan bibir bawah yang digigit sensual dimana tangannya sibuk memelintir putingnya sendiri.

"Boleh saja sayang, tapi kamu harus putus dengan pacar mu itu, bagaimana?" Haechan mengerucutkan bibirnya mendengar permintaan Jo, Haechan tidak mungkin memutuskan pacarnya, dia sangat mencintai Mark.

"Ya sudah, kita sudahi saja permainan ini" Jo bergegas ingin bangkit dan mencabut tangannya dari lubang Haechan, si manis mendesah kecewa, tapi belum sempat berdiri Haechan lebih dulu mendorong tubuh Jo hingga terbaring di sofa dan langsung saja Haechan menaiki Jo, mendudukkan pantatnya di gundukan Jo yang kian mengeras.

"Ahh shh" Jo meremat pinggang Haechan tatkala si manis menggesek-gesekkan pantatnya di penis tegang Jo.

"Benarkah akan diakhiri daddy?"

"Benar-benar nakal kamu sayang" Jo mengangkat tubuh kecil Haechan dengan satu tangannya yang di selipkan di bawah ketiak Haechan kemudian satu tangannya lagi mengarahkan penis besarnya di lubang Haechan.

Jo menyentak tubuh Haechan ke bawah sekali tarikan membuat si manis roboh di dada Jo "Sakitt daddy hiks" penis Jo menerobos masuk hingga pangkal.

Jo mengerang keenakan merasakan lubang Haechan yang panas meremat kepunyaannya, Jo bergerak brutal bahkan di awal permainan tanpa menunggu si manis terbiasa dengan penisnya yang terlalu besar itu.

"Aaa.. dad.. hhhh.. tenang dad.. akh" Jo tidak memperdulikan rintihan si manis yang terlonjak-lonjak di atasnya.

"Arghh lubang mu sangat enak Chanh.. hah.. penis ku tidak mau berhenti bergerak enhh" sodokan Jo kian lama kian cepat mengobrak-abrik lubang si manis hingga si manis tanpa sadar menyemprotkan cairannya bahkan belum satu menit Jo bergerak, sodokan Jo terlalu cepat dan dalam menumbuk-numbuk titik nikmat Haechan.

"Dadhh.. lemas dadhh ahh.. emhh dadhh please pelanhh.. more.. yah disitu.. lagi" prostatnya kembali disentuh berkali-kali, si manis bahkan tidak diberi jeda untuk merasakan pelepasannya dan kini akan menjemput pelepasan berikutnya.

Jo mengangkat tubuh Haechan lalu menubrukkan ke bawah dengan keras "akhh" Haechan kembali klimaks.

Jo mengangkat tubuh Haechan lagi lalu dihantamkan ke bawah hingga penisnya masuk keseluruhan menyatu dengan lubang si manis, mengabaikan penis Haechan yang menggantung dan sedari tadi terus mengucurkan cairan kental tanpa henti.

"Fuck you Lee Haechan, aku gila" Jo membalikkan tubuh Haechan lalu menumbuk lubang si manis lebih cepat dan brutal, sofa yang mereka tempati kini berpindah posisi.

"Aaaa.. ughh dad.. pelan-pelan aku bisa mati"

"Oke honey" Jo berucap oke tetapi penisnya ingin sebaliknya, pinggul Jo tetap bergerak cepat menyodok lubang Haechan.

"Ughh.. ugh.. mau cum lagi dad.."

"Daddy?!!!"

Itu Mark anak angkat Jo.

End

Haechan HaremTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang