🔞SAHABATKU!

86.7K 2.1K 460
                                    

"Aku tidak mengerti kenapa Jaemin tidak bisa memahami ku, padahal aku tidak berselingkuh aku hanya sedang sibuk mengurus organisasi, dia kan tahu aku ketua, hah.. aku harus bagaimana Hyuck, Nana marah padaku" Mark menjatuhkan punggungnya di sandaran kursi.

"Cobalah jelaskan padanya dengan kepala dingin atau kalau perlu libatkan dia saat ada pertemuan atau rapat kan tidak masalah Jaemin ikut, setidaknya hubungan kalian tidak berjarak dan Jaemin bisa tahu aktifitas mu, Jaemin juga marah pasti karena sangat merindukan mu dan orang yang dirindukan tidak pernah punya waktu untuknya" jawab Haechan memberi saran.

"Bagaimana caranya aku bisa bicara? Jaemin tidak mau mengangkat telepon ku, dia terus menghindariku" putus asa Mark, dia meremat rambutnya frustasi.

"Kamu tenanglah, nanti aku akan bantu bicara padanya pelan-pelan"

"Benarkah?"

"Yah"

"Terimakasih banyak Lee.. Dong..hyuck" Mark mencubit gemas kedua pipi Haechan.

"Akh lepas pipi ku sakit" Haechan menepis tangan Mark.

"Kemana pipi chubby mu, kenapa jadi tirus begini?" Mark semakin mengunyel-unyel pipi Haechan membuat si manis memekik marah.

"Terlalu banyak memikirkan seseorang yang tidak mencintai ku jadinya hilang" Mark langsung berhenti dan menarik tangannya dari wajah Haechan.

"Apa kau masih memendam perasaan itu?" Tanya Mark menatap serius pada Haechan.

"Yah, kenapa harus dihilangkan?"

"Hyuck.. kamu tahu aku mencintai Jaemin"

"Iya, aku mencintaimu sebelum kamu mencintai Jaemin, lalu apa yang salah?"

"Kamu akan terluka jika terus memelihara perasaanmu itu, kamu tahu aku tidak mencintaimu"

"Tidak apa-apa, aku kan sudah bilang aku tidak apa-apa, santai saja Mark, anggap saja kamu tidak tahu perasaanku, salahkan aku yang kemarin malam mabuk dan tidak bisa mengontrol ucapan ku"

"Pulang lah, Jaemin menunggu mu"

"Hah?"

"Aku sudah mengabarinya lewat chat barusan saat kau asik bercerita dan Jaemin sudah mengerti jadi pulang lah, aku juga ingin istirahat"

"Kamu tidak apa-apa?" Mark mendadak tidak enak saat baru mengingat fakta bahwa Haechan ternyata memendam perasaan padanya dan itu sudah sangat lama jauh sebelum Mark menceritakan pada Haechan bahwa dia jatuh cinta dengan Jaemin, sahabat Haechan. Entahlah, Mark jadi kepikiran dengan perasaan Haechan saat hampir setiap saat Mark datang padanya hanya untuk menceritakan tentang Jaemin, pasti rasanya sangat sakit diposisi itu. Tapi Mark harus bagaimana dia benar-benar tidak memiliki perasaan apapun pada Haechan selain perasaan nyaman sebagai seorang sahabat dan tempat berbagi.

"Apanya yang tidak apa-apa?" Lamunan Mark buyar mendengar suara Haechan.

"Aku.. ke tempat Jaemin" ucap Mark hati-hati.

"Ahahahha kamu ini lucu, memangnya kenapa kalau kamu ke tempat Jaemin, dia kan pacarmu, aku ada hak apa keberatan?"

Mark hanya terdiam melihat Haechan tertawa tapi Mark sangat bisa merasakan ada kesedihan dibalik tawanya.

"PUDUUUU" Jeno masuk dan langsung memeluk Haechan membuat pandangan Mark terganggu.

"Kenapa lagi?" Haechan mendorong kepala Jeno agar bisa melihat wajahnya.

"Mau cerita" bisik Jeno.

"Ekhem" Mark berusaha mengalihkan keduanya dan seolah ingin memberitahu bahwa dia masih ada disitu.

Haechan HaremTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang