K🔞LAM RENANG

214K 4.3K 454
                                    

Komen jan lupa

____________________________

"Bawa handuk ini ke kamar Tuan Jeno" perintah maid itu ke Haechan.

"Em, ini aku simpan dimana?" Tanya Haechan sedikit gugup.

"Di kasurnya aja yah?" Tanya Haechan lagi.

"Bawain ke kolam renang, sekarang" perintah maid itu lagi.

"Tunggu, kolam renang? Di dalam kamar ada kolam renang?" Tanya Haechan lagi, pasalnya Haechan itu maid baru, dia terpaksa, butuh biaya kuliah dan lagi kebetulan nya pengusaha muda yang sekarang jadi majikannya itu cari maid yang laki-laki, kebetulan banget Haechan butuh, yaudah gas aja, pikir Haechan.

"Iya, jadi kamar Tuan Jeno itu ada kolam renang pribadi, di dalam kamar Tuan ada dinding kaca yang jadi pembatas, udah sana, nanti kelamaan kamu dihukum" jelas maid itu dan segera berlalu melaksanakan tugas lain.

Haechan juga segera beranjak ke kamar majikannya sebelum kena hukum karena terlalu lama perihal mengantar handuk saja.

Haechan sudah masuk di kamar Jeno yang woah 10x kali lipat dari luas kamar kost nya, sangat mewah melebihi hotel bintang 10 sekalipun kalo ada.

Haechan menggeleng berusaha mengalihkan atensinya yang terus penasaran ingin melihat-lihat isi kamar majikannya itu.

Haechan berjalan ke arah dinding kaca pembatas menuju kolam renang pribadi Jeno, dari dalam kamar Haechan sudah melihat tuannya itu ditengah kolam renang yang juga sudah melihat dirinya di dalam kamar Jeno.

Seketika Haechan jadi gugup, ini pertama kalinya dia bertemu majikannya itu. Haechan menggeser pintu kaca pelan dan berjalan ke arah Jeno yang sudah perlahan naik dari kolam renang.

Jeno yang sudah naik terus berjalan ke arahnya dan jantung Haechan memompa lebih cepat seiring langkah Jeno yang semakin mendekatinya.

Haechan bisa melihat abs itu, abs Jeno yang tercetak gagah di perut nya, dengan otot-otot badan yang terlihat jantan ditambah lagi bulir bulir air di badannya yang menambah kesan hot pada majikannya itu. Oke, wajah Haechan memanas, ia gugup dan menunduk, kini Jeno sudah berdiri di depannya.

"Maaf Tuan ini handuknya" Haechan menyodorkan handuk dengan wajah yang terus menunduk tidak berani menatap wajah tegas dari majikannya yang bertelanjang dada, entahlah Haechan tidak sanggup melihatnya.

"Bantu saya, keringkan badan saya dengan handuk itu" titah Jeno.

DEG

Sial, jantung Haechan serasa runtuh di dalam dada. Haechan tambah gugup kenapa jadi disuruh keringin badan Jeno, apa emang begitu kerjaan semua maid disini, ya ampun dasar orang kaya, keringin badan pun pake tenaga orang lain, monolog Haechan dalam hati.

Haechan tersentak saat tangannya disentuh oleh Jeno. Jeno menarik tangan Haechan yang memegang handuk ke arah dadanya.

"Ayo keringkan" perintah Jeno lagi dan dibalas anggukan oleh Haechan.

Dengan telaten Haechan mengeringkan badan bagian atas Jeno mulai dari dada ke leher hingga punggung, dan selama Haechan melakukan itu mata Jeno terus memindai setiap pergerakan Haechan membuat perut Haechan geli dan terasa dingin ditatap seperti itu.

"Sudah tuan" ucap Haechan yang tidak berani menatap mata Jeno, dia kembali menunduk.

"Yang di bawah juga" Haechan menelan kasar salivanya.

'Anjir, yang di bawah maksudnya apa?' Batin Haechan.

Mata Haechan sontak melihat ke arah bawah tubuh Jeno, punggung Haechan meremang melihat gundukan di tengah-tengah selangkangan Jeno tercetak jelas, kenapa juga Haechan melihatnya langsung ke arah situ.

Haechan HaremTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang