B🔞CAH 2

128K 3.2K 207
                                    

"Ahh sakit" Haechan semakin kuat mencengkram bahu Jaehyun.

"Sabar baby, kamu.. ah.. terlalu sempit-enh.." dua puluh menit waktu yang dihabiskan Jaehyun hanya untuk membuka jalan tapi belum juga berhasil, kepala penisnya hanya terdorong sedikit masuk.

"Kak keluarin..sakit.." bocah berusia 15 tahun itu sudah menangis di bawah kungkungan kakak berdimple itu.

Jaehyun segera menciumi seluruh wajah Haechan untuk mengurangi rasa sakitnya lalu bibir tebalnya beralih menghisap bibir berisi si manis hingga leguhan nya kembali terdengar. Jaehyun mengehentikan dorongan penisnya dan fokus melumat bibir Haechan dari bawah berpindah ke bibir atas lalu lidahnya yang lihai membelit lidah Haechan.

"Enhhhhh" pekikan diantara kulumannya dengan Jaehyun ketika Jaehyun mendorong paksa penisnya masuk keseluruhan, darah segar bahkan sudah mengalir di hole Haechan.

Jaehyun tidak memberi kesempatan untuk Haechan melepas ciuman mereka hanya sekadar meringis merasakan perih yang bukan main dari robeknya hole si manis, Jaehyun terus menyesap bibir itu yang sudah membengkak sembari penisnya nya terus bergerak tidak beraturan ketika berhasil lolos, Jaehyun mencari prostat Haechan agar bocahnya tidak berlama-lama merasakan sakit.

Kuku-kuku tajam Haechan menancap di bahu Jaehyun dan sudah banyak bekas cakaran disana tapi Jaehyun seolah tidak merasakan perih dipunggung nya kerena kenikmatan penisnya di lubang Haechan sungguh membuatnya lupa diri.

PLOK!

"ENHHHH" pekikan Haechan meredam karena bibir tebal Jaehyun terus menyumpal mulutnya dan menghisap bibirnya secara kasar sampai bunyi kecapan mereka sangat berisik memenuhi kamar Jaehyun.

Jaehyun menekan penisnya sampai pangkal hingga kepala Jaehyun terdongak dengan liur yang menetes dari sudut bibirnya, Jaehyun menambah tekanan di penis sampai matanya bergulir ke atas dan yang terlihat sisa bola mata putihnya menahan gelenyar nikmat yang tidak pernah dia rasa dilubang lain, begitu sempit, panas dan kuat mencengkram penisnya dari dalam.

Jaehyun kembali bergerak tak beraturan hingga kepala Haechan terbentur-bentur di headboard, badan Jaehyun memanas mengeluarkan peluh peluh yang membasahi tubuh dan punggungnya, darah dari lubang Haechan terus mengalir dan itu semakin mempermudah pergerakan penis Jaehyun keluar masuk karena licinnya darah itu.

"Ahmmn, nikmat Chan" Jaehyun memeluk erat tubuh Haechan sambil terus bergerak cepat mengoyak lubang berdarah si manis.

PLOK!

PLOK!

PLOK!

"Anhhh Chan, ga mau berhenti" Jaehyun semakin kalap menumbuk lubang Haechan hingga penis nya selalu masuk hingga pangkal di setiap hujamannya.

"Shh ohh" Jaehyun mulai merasakan kedutan di penisnya, gerakan nya semakin brutal dan tidak beraturan mengobrak-abrik lubang sempit bocah berusia 15 tahun itu.

"Chanhh ahh" PLOK! PLOK! Suara kotor dari pertemuan penis besarnya dan lubang becek Haechan yang bercampur darah segar mengalun indah di kamar Jaehyun.

"Dikit lagi Chanhh" pergerakan Jaehyun tidak lagi terkendali, selimut, bantal, bahkan seprei sudah berserakan di lantai.

Jaehyun membalikkan tubuh Haechan dan langsung menusuk lubang Haechan dari belakang.

"Ouh shh, Chanh ahh" nikmat, hanya itu yang memenuhi perasaan dan kepala Jaehyun.

Dia terus bergerak menumbuk lubang Haechan hingga hujaman-hujaman terakhir nya yang kasar dan dalam menghantarnya sampai pada pelepasan nya.

"Ahhhhh" desahan panjang dan Jaehyun ambruk di punggung Haechan, Jaehyun menciumi tengkuk si manis dan mengulum telinganya.

"Chan?"

Belum ada jawaban.

"Chanie?" Jaehyun membalikkan tubuh Haechan lalu menepuk pipi Haechan.

Haechan terus terpejam tidak merasakan tepukan di pipinya, mata Jaehyun bergulir ke bawah dan jantung nya serasa berhenti berdetak ketika melihat kasurnya sudah dibanjiri oleh darah.

Dengan cepat Jaehyun mengangkat tubuh lemas Haechan ke kamar mandi lalu membersihkan tubuh kecil itu dan juga kasurnya, kemudian menelfon dokter agar segera memberi pertolongan pada bocahnya.

"Maafin kakak Chan"

End.

Haechan HaremTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang