211 - Uneasy Feeling (3)

82 24 1
                                    

‘Yoo Ahyoung…’

Tentu saja, dia target perekrutan nomor satu ku.

Meski dia belum punya kelas dan bahkan atributnya belum berkembang, dia pasti layak. Level bakat strength nya heroic, dan stamina nya legendary.

Kurasa karakternya tidak cukup untuk garis depan, tapi aku tahu itu mungkin kalau aku membawanya ke Blue dan melatihnya secara intensif.

‘Meski dia agak pasif…’

Karena banyaknya jumlah trainee, disposisi mereka juga beragam. Kalau dikategotikan sebagian besar, ada sekitar tiga.

1. Mereka yang ingin pindah sendiri.

Sebagian besar tim penyerang termasuk dalam kategori ini. Karena mereka paling tahu apa yang harus mereka lakukan dan apa yang akan terjadi mulai sekarang, jenis manusia ini kelihatannya mencoba melakukan semua hal sendiri. Selain pendidikan dan pelatihan, mereka membagi waktu dan bergerak aktif.

2. Mereka yang cuma melakukan apa yang diperintahkan.

Secara proporsi, persentasenya paling tinggi. Mereka bekerja keras dalam pendidikan dan pelatihan, mereka mencemaskan masa depan, tapi mereka tidak terlihat banyak berusaha setelah pelatihan atau pendidikan selesai.

3. Mereka yang tidak layak diberi makan.

Terakhir, kita punya sampah yang tidak layak disebut. Mereka tidak punya antusiasme, tidak berprestasi, dan menjadi sampah pendidikan. Bisa dibilang kebanyakan dari mereka akan berakhir di permukiman kumuh atau baru mengkhawatirkan pekerjaan setelah pendidikan selesai.

‘Hmm…’

Tepatnya, Yoo Ahyoung termasuk karakter yang berada di antara kedua dan ketiga.

Meski dia terlihat seperti tipe ketiga, anehnya dia bisa mengikuti kemajuan. Performa latihannya tidak buruk, seolah dia bertekad untuk menunjukkan kalau stat kekuatannya legendary.

Jujur, kalau dia tidak berbakat, aku tidak akan terlalu memperhatikannya.

‘Tapi karena dia berbakat …’

Mempunyai bakat itu penting untuk Blue, bagaimanapun caranya.

Sudah setahun sejak tinggal di party Kim Hyunsung. Sambil melihat level bakat dan status window banyak player, aku terpikirkan sesuatu.

Anehnya, menemukan orang dengan level bakat legendary adalah hal biasa.

Wajar aku merasa begitu.

Di party Kim Hyunsung cuma aku dan Deokgu dan yang tidak punya bakat alami, dan orang yang kutemui selalu punya kelebihan. Kalau bukan level bakat, pasti atribut atau kelas khusus mereka. Karena itu, standar ku naik secara alami.

Tapi, setibanya di pusat pelatihan, aku lihat tidak banyak orang dengan bakat legendary.

‘Kalau dipikir-pikir, Cho Hyejin sendiri tidak punya bakat legendary.’

Bahkan kalau ada yang punya stats heroic, mereka bisa menjadi cukup kuat. Ada perbedaan antara level heroic atau lebih rendah dan level heroic atau lebih tinggi. Tapi, tingkat heroic berarti setidaknya bisa menaikkan stat hingga 90.

“Kalau berpikir begitu, aku juga tidak buruk.”

Tapi, yang terpenting dia orang yang berbakat.

Meski dia kurang antusias, aku ingin memujinya karena mengikutiku tanpa tertinggal selama pelatihan atau kelas. Mungkin lingkungan sekitarnya membantu sampai titik tertentu. Di Kelas C, posisinya sangat kesepian.

“Mungkin karena aku.”

Tapi, rasa iri membuat orang menjadi jahat.

Dia tidak diperhatikan selain karena dadanya yang besar hingga aku bicara dengannya, jadi wajar kalau dia menampung kebencian semua orang.

Kiyeon [2] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang