296 - Time Has Passed (2)

66 15 0
                                    

Dunia telah berubah seiring berjalannya waktu.

Tepatnya, hanya Kekaisaran, atau negara yang sekarang disebut Negara Suci Demokrat, dan sekitarnya telah berubah, tapi setidaknya tidak ada yang bisa menyangkal kalau perubahan positif sedang terjadi di dalamnya.

Yang paling mencolok adalah lenyapnya bangsawan seluruh kekaisaran.

Tentu saja, secara informal, harus ada kelas yang terlihat. Sebagian besar bangsawan masih memiliki kekayaan yang melimpah dan disebut sebagai anggota parlemen, dan Charlotte juga bagian dari parlemen.

Tapi, fakta kalau sistem status secara resmi dihapuskan adalah cerita yang juga disukai masyarakat umum.

Kelas istimewa seperti bangsawan dan keluarga kekaisaran benar-benar lenyap.

Tentu saja, ada golongan Paus yang memiliki hak istimewa, tapi selain gelar Gereja, tidak ada kabar tentang hak istimewa yang dinikmati pihak Paus.

Sebaliknya, tidak perlu dijelaskan bahwa telah ada kesadaran yang meluas tentang cara mereka menggunakan kekuasaan yang lebih besar dari sebelumnya, berdasarkan demokrasi suci.

Itu hak istimewa yang dinikmati oleh mereka yang bekerja sebagai priest yang melayani Tuhan.

Semuanya berjalan persis seperti yang aku pikirkan. Meskindistribusi belum selesai, cermin Dewi didistribusikan satu per satu untuk setiap generasi.

Dan konten yang dikirimkan melalui cermin Dewi semua dikemas dan ditayangkan untuk kepentingan pemerintah saat ini dan warga asing.

Meski banyak informasi yang dirilis, wajar jika informasi yang bisa diakses masyarakat umum sangat terbatas.

Hal-hal yang kupikir sedikit tidak menguntungkanku bahkan tidak dapat diperiksa dahulu. Banyak warga yang tertipu oleh televisi yang mereka sebut cermin Dewi.

Akibatnya, tugas mengguncang opini publik dengan menggunakan media sangatlah mudah. Aku sudah menduga itu akan terjadi.

Kalau kandangnya nyaman, hewan tidak akan keluar kandang.

‘Kalau mereka bahagia, begitulah.’

Tidak ada yang peduli tentang kebenaran. Aku tidak tahu apa itu karena restu Dewi, tapi cukup untuk menyerahkan masalah di dalam pada Alice / Oscar kita.

Bukan karena tidak ada bagian yang berderit, tapi dia bergerak seperti yang aku inginkan, dan di atas semua itu, dia bersemangat dan sangat termotivasi.

Sekarang aku hanya perlu memikirkan hal-hal di luar negeri, bukan di dalam.

‘Apa para bajingan kerajaan sudah gila?’

Tidak heran apa yang baru saja ku dengar dari Senator Chenko tetap aneh di kepalaku.

Masalahnya Inggris Raya, yang peka pada setiap langkah dari pihak ini. Tentu saja, itu reaksi yang wajar.

Karena revolusi pecah di negara terdekat dan Kaisar melarikan diri, mereka cemas revolusi serupa akan pecah di kerajaan mereka.

Aku mengerti dengan melihat sejarah dunia yang terjadi di Bumi, tapi aku tidak suka fakta kalau mereka terus berusaha mengucilkan negara kita.

Karena jumlah ksatria di negara ini berkurang secara signifikan, aku ingin menghindari konflik dengan pasukan asing sebisa mungkin.

‘Aliansi’

Aliansi diperlukan agar negara bisa bertahan hidup, dan tugas meningkatkan hubungan dengan Republik juga penting. Untuk melakukan ini hanya dari dalam, negara sangat terbatas.

Pilihanku untuk negara netral, Laios, terlalu rasional sebagai tahap diplomatik pertamaku.

Tentu saja, Dialugia tidak akan menyukai berita ini.

Kiyeon [2] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang