371 - Lucky Day (2)

32 7 0
                                    


‘Rasa cemasku tidak sia-sia…’

Nyatanya, ini bukan sesuatu yang tidak aku duga sama sekali.

‘Aku baru saja menetapkan probabilitasnya rendah.’

Ini tergolong sebagai sesuatu yang jarang terjadi karena pilihan ekstrim Republik bisa jadi adalah membela diri.

Penyebabnya selalu di pihak kita.

Seolah hubungan internasional tidak penting, tidak rasional untuk melawan orang seperti pemanggil iblis Jin Qing dengan keadaan saat ini.

Tentu saja, tidak semua negara peka terhadap iblis seperti Negara, Laios, atau beberapa ras lainnya.

Tapi…

‘Itu masih tidak rasional.’

Berbalik melawan Dewa adalah sesuatu yang tidak bisa dibayangkan di continent, setidaknya.

Tentu saja, meski iblis di Republik memutuskan arah mereka ke sana, masih akan ada pertanyaan.

Perang bukan keputusan yang mudah. Bukan berarti kau bisa mempersiapkannya dalam waktu kurang dari sebulan. Setidaknya, kalau aku berada di posisi pemimpin Republik, aku akan mengawasi dan bergerak sedikit lebih lama.

Benar sekali.

Tentu, ceritanya akan berbeda kalau Republik sudah mengerjakan skenario perang ini sejak lama.

‘Tidak. Tetap saja, itu sama saja dengan tidak rasional.’

Kalau aku memikirkannya, Cheon Gwanwi dan Wi Ran dari Delapan Kursi di N3gara pernah mengatakan jika gerakan Republik tidak biasa.

Tentu saja, meski begitu, selama situasinya sampai pada titik ini, ini bukan waktunya untuk memasuki skenario perang yang mereka miliki. Kami tidak pernah bisa menarik pelatuknya lebih dulu.

Terlebih lagi, dengan asumsi kedua kelompok memiliki kekuatan yang sama.

Jika mereka menarik pelatuknya dulu, ada dua alasan. Tidak, tiga atau lebih.

Mereka gila, mereka yakin akan menang, atau mereka benar-benar perlu memulai perang.

Mungkin mereka berpikir kalau mereka perlu menghadapi ancaman internal di luar, atau mereka mungkin punya kepercayaan diri untuk melahap Negara tanpa banyak kerusakan.

Tentu saja, tidak ada jaminan kalau mereka yang menyerang lebih dulu. Memang, kami belum mendengar persis bagaimana perang itu terjadi.

Tapi, tidak bisa disangkal kalau situasi yang tidak nyaman akan datang.

‘United Kingdom juga mengganggu…’

Ada juga kemungkinan beberapa negara yang gagasan mengenai Revolusi Negara itu berbahaya, juga bekerjasama dengan Republik.

Baik Republik dan Negara tidak memilih monarki, tapi tidak seperti Negara, yang terdiri dari revolusi berdarah, Republik hanya berganti nama dari kaisar menjadi presiden.

Setiap pemimpin wilayah mungkin dengan tidak menyenangkan melihat kemenangan rakyat, yang dicapai melalui Cermin Dewi.

Tidak ada ujungnya saat aku memikirkannya.

Tidak heran sakit kepala mulai bermunculan, semua karena semburan pikiran yang terus-menerus.

Tentu saja, bukan hanya aku yang sakit kepala.

‘Juga…’

Kim Hyunsung juga memiliki ekspresi yang rumit.

‘Apa kita seharusnya tidak berperang? Apa waktunya lebih awal?’

Kiyeon [2] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang