CHAPTER 37

48.9K 5.9K 124
                                    

Selamat dtng bgi pmbca bruuuu💃🏻🌚



HAPPY READING

"Daddy, Abang, aku berangkat duluan"

Cup!!

Cup!!

"Dahhh"

Arham dan Raja melongo, melihat Vreya yang pergi ke sekolah dengan terburu buru. Padahal, Raja saja masih duduk anteng di kursi sembari mengunyah makanannya.

Arham menggelengkan kepalanya, ia tak habis pikir dengan tingkah laku putri semata wayangnya itu. Ada ada saja. Pikirnya.

.

..


Vreya menghentikan laju mobilnya di depan sebuah kafe, ia segera turun lalu memasuki kafe itu.

Ceklek!!!

Vreya membuka salah satu pintu ruang VIP kafe itu. Di sana, sudah duduk dua orang cewek sembari menikmati makannya, Nata dan Risty.

"Hayyo guys" sapa Vreya pada kedua sahabatnya.

Nata dan Risty hanya mengangguk sebagai jawaban. Kedua cewek itu tak bisa menjawab karena mulut mereka yang penuh dengan makanan.

.
.
.

"Jadi....kemarin gimana Ris?" tanya Vreya kepada Risty. Setelah keduanya menyelesaikan makan.

"Sukses lah" jawab Risty dengan nada bangga. Dagu nya terangkat tinggi "keknya, kalo gue ikut lomba drama, gue bakalan dapet piala kadal deh"

"Dihhh, segitu aja bangga" cibir Nata sembari mendengus.

"Iri bilang karyawan"

Vreya mengalihkan pandangannya ke arah Nata "Lo Nat, gimana misi lo?"

Kini giliran Nata, cewek berambut sebahu itu menatap Risty dengan wajah songong, lalu menegakkan tubuhnya

"sukses juga dong, tunggu aja, kabarnya ntar bakalan nongol di berita 'seorang pengusaha sukses Aril Aditama mengalami kecelakaan' dan gue harap tulangnya patah patah. Kalo nggak, ya minimal kakinya di amputasi kan"

"Yang jelas jangan sampai mati dulu, moga moga aja sekarat, nggak epik kalo langsung mati" celetuk Risty.

Lama Vreya hanya diam tak menjawab. Tak lama cewek cantik itu menatap kedua sahabatnya.

"thanks ya, kalian tau gue jahat. Tapi masih mau nganggep gue sahabat" ujarnya dengan senyum manis yang terukir sempurna di bibir mungilnya.

Nata dan Risty kompak mengangguk.

Nata membalas senyuman Vreya "Lagian, nggak salah juga ngasih sedikit pelajaran ke iblis kayak mereka" ucapnya.

"Hemm" Risty menompang dagunya "apa lagi masalah Lavender, nyingkirin dia, gue harus ikut terlibat"

"Ngeliat muka dia yang nggak ngerasa bersalah ketika ngebunuh adek gue, bikin enek banget. Pen langsung gue bunuh juga, tapi yang ada ntar gue kena undang undang"

DIA, ANTAGONIS! (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang