CHAPTER 7

96.8K 9.6K 71
                                    

ehe👻
selamat membaca guys
jangan lupa tinggalkn jejak, kritik dan sarannya juga🤗


HAPPY READING

Kringggg!!

"Vrey, kuy kantin," ucap Nata sembari berdiri dari duduknya.

Vreya menoleh. "Yoklah, dah laper banget gue."

Keduanya berjalan beriringan keluar kelas menuju kantin. Diperjalanan, keduanya sesekali tertawa membuat para kaum adam tak berkedip melihatnya.

Sampai dipintu kantin, Nata menoleh ke arah Vreya. "Lo nyari tempat duduk, biar gue yang pesen, lo mau pesen apa?" tanyanya

"Gue bakso jumbo sama es teh," jawab Vreya cepat.

"Ya udah, gue pesen dulu." Kemudian Nata beranjak pergi, sedangkan Vreya, cewek itu menatap ke seluruh kantin, matanya melihat meja kosong yang berada di tengah-tengah, tanpa berpikir lama, ia mulai melangkahkan kakinya menuju ke meja itu.

Puk!

Vreya tersentak kaget ketika seseorang menepuk puncak kepalanya dengan pelan, ia menoleh dan mendapati Raja bersama dengan......Daniel?

"Abang duduk sini ya?" tanya Raja, Vreya langsung mengangguk spontan

Raja dan Daniel mendudukkan diri dikursi seberang Vreya. Ah, mengapa Vreya lupa jika Daniel juga kelas XII dan dapat Vreya tebak jika abangnya sekelas dengan cowok itu.

"Kenalin Dek, ini Daniel, temen sekelas Abang," ucap Raja memperkenalkan Daniel.

Daniel mengulurkan tangannya, cowok itu tersenyum manis menatap Vreya. "Daniel," ujarnya.

Melihat wajah Daniel, rasa sesak kembali memenuhi relung hati Vreya, gara-gara cowok ini Vano-nya menderita, walaupun bukan sepenuhnya salah Daniel dan yang paling salah adalah orang tua mereka, tapi tetap saja, Daniel tak pernah juga memberikan kesempatan untuk Vano mendapatkan kasih sayang itu. Bahkan Daniel tak pernah bertegur sapa dengan Vano. Setidaknya, jika kedua orang tuanya tidak memberikan kasih sayang terhadap Vano, Daniel bisa memberikan kasih sayang sebagai seorang kakak bukan?

"Vreya," jawab Vreya dengan senyum paksa. Daniel menyadari itu, apa dirinya berbuat kesalahan sehingga adik dari teman barunya ini memberikan senyum terpaksa seperti itu?

Keduanya melepaskan jabatan tangan mereka, Vreya menatap kakaknya. "Abang nggak pesen?" tanyanya.

"Tadi—"

"Makanan datang." Ucapan Raja terpotong oleh teriakan Nata, nampak cewek itu membawa nampan yang berisi dua porsi bakso jumbo dan di belakangnya juga terdapat dua orang cowok dengan nampan ditangan mereka masing-masing.

"Nih Vrey, makanan lo," ujar Nata sembari memberikan pesanan Vreya.

"Nih, makanan lo berdua." Suara berat itu mengalihkan perhatian Nata, matanya membola kaget. "Kalian ngikutin gue?" tanyanya penuh selidik.

Cowok yang tadi bersuara mendelik sinis ke arah Nata. "Sembarangan lo, lo nggak liat ada Daniel di sini? Kek kurang kerjaan aja kita kita ngikutin lo."

DIA, ANTAGONIS! (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang