Welcome kawan
HAPPY READING
Vano mengendarai motornya menuju ke rumah besar keluarga Aditama. Sampai di sana cowok itu langsung memakai masker, karena banyaknya wartawan yang berdiri di depan gerbang rumah besar itu.
Vano mengelilingi rumah besar itu, hingga sampailah ia di gerbang belakang. Vano membuka gerbang itu yang memang tidak terkunci, cowok tampan itu menarik nafas dalam. Menguatkan dirinya yang kembali teringat akan kejadian ketika ia masih kecil.
Memasuki rumah itu, Vano mengamati sekitar, tidak ada yang berubah dari rumah besar bak istana itu. Sampai di ruang tamu, Vano mendengar suara menggema dari Hana dan Liliana.
"DASAR PELAKOR"
"KAMU WANITA GILA, MENYIKSA ANAK SENDIRI DEMI SEBUAH AMBISI. SEKARANG SAYA TENANG, TIDAK HANYA ANAK SAYA YANG MASUK KEDALAM JERUJI BESI ITU, TAPI......"tangan Liliana menunjuk Hana dan Aril bergantian "KALIAN JUGA, HAHAHAHA"
Vano memandang datar drama di hadapannya ini.
"Ada yang ingin kalian sampaikan Tuan dan Nyonya Aditama?"
Suara Vano mengalihkan atensi mereka, cowok itu berdiri tak jauh dari Aril dan juga Hana. Tangan keduanya telah di borgol ke arah depan.
"V-Vano...."
"Disaat seperti ini kalian baru memanggil nama saya dengan suara lembut. Cih menjijikkan" ucapan Hana terpotong oleh perkataan Vano, mata wanita paruh baya itu berkaca kaca.
"Maafin Papah Nak..."
"Papah benar benar menyesal, maafin Papah" Aril menunduk.
"Memaafkan mudah, tapi...apa yang telah kalian lakukan terhadap saya, itu semua membekas di otak maupun di hati saya"
"Kalian yang mengucilkan saya dengan alasan hanya ingin mempunyai satu anak, heh. Sejatinya alasan kalian mengucilkan saya karena kalian tidak ingin mempunyai anak yang berpenyakitan seperti saya"
Deg!!!
"Maafin Mamah, maaf"
Vano menatap Aril dan Hana bergantian "sebaiknya kalian pikirkan nasib kalian kedepannya"
"Kamu tidak ingin memaafkan kami?" tanya Hana.
"Bukan tidak ingin, tapi sulit. Kesalahan kalian begitu besar, 17 tahun itu bukan waktu yang sebentar"
Vano menatap salah satu polisi yang berdiri tidak jauh darinya "selesai Pak, kalian boleh membawa mereka"
Aril dan Hana menatap nanar ke arah Vano.
Vano berbalik, cowok itu hendak pergi. Tapi tiba-tiba, Vreya datang dari pintu depan dan langsung menubruk tubuh Vano, kemudian dengan secepat kilat, cewek cantik itu memutar balik tubuh keduanya.
Dor!!!
Mata Vano mebelalak, tubuh cowok tampan itu membeku, Arham, Raja, Nata, Risty serta Nita dan juga Zergan berhenti. Semuanya terlalu cepat untuk di cegah, sebuah peluru meleset dan bersarang tepat di dada bagian kanan Vreya.
Vano memeluk tubuh Vreya yang akan limbung kebawah, mata cowok itu berkaca-kaca, dadanya berdegup kencang.
"N-Na...."
"Aku istirahat dulu ya....Ano"
Vano dengan sigap mengendong tubuh mungil Vreya, keringat bercucuran di peilipis cowok tampan itu.
"AWAS" teriaknya pada wartawan yang berada di ambang pintu.
Raja segera membuka mobil, kemudian masuk diringi Nata, Risty dan Juga Nita.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIA, ANTAGONIS! (end)
Fantasia𝙳𝚄𝙰 𝙰𝙽𝚃𝙰𝙶𝙾𝙽𝙸𝚂 𝚈𝙰𝙽𝙶 𝙱𝙴𝚁𝚄𝙹𝚄𝙽𝙶 𝚃𝚁𝙰𝙶𝙸𝚂. ... Dheleana Vreya, gadis cantik dengan seribu topeng licik di wajahnya. Mungkin orang-orang menilai jika ia adalah gadis yang baik, namun mereka tidak tau jika julukan antagonis leb...