CHAPTER 21

69.3K 7.6K 312
                                    

HAPPY READING

Vreya dan Nata melangkah menuju parkiran, sepanjang perjalanan tak henti hentinya kedua cewek itu tertawa, entah apa yang mereka bicarakan.

"Cieeee yang pulang sama ayang" goda Nata menatap Vreya jahil

Vreya cemberut "bukan ayang, lebih tepatnya belum, dia aja nggak pernah nembak gue, dia nerima gue waktu itu kan sebagai teman. Tapi dia romantis" mata Vreya berkaca kaca  "tunjukin caranya biar gue nggak baper...hiks" lebay nya

Pletakk!!

"Aduhhh, anjir lo, gue lagi drama jadi cewek sad tadi" sinis Vreya

"Lo nggak cocok jadi cewek sad...." Nata tersenyum manis menatap Vreya "lo cocoknya jadi cewek sesad, oh iya lupa gue, lo kan emang udah sesad" lanjutnya santai

Mata Vreya melotot garang "lo--..."

"Vreya?" ucapan Vreya terhenti, kedua cewek itu menoleh. Mereka mendapati Daniel yang tersenyum manis sembari berjalan ke arah keduanya

"Iya gue, kenapa?" ketus Vreya

"Boleh kita bicara sebentar?" tanya Daniel ragu

Vreya menatap Nata, lalu kembali menoleh ke arah Daniel "nggak, gue sibuk!" jawabnya jutek

"Kali ini aja, gue pengen nanya sesuatu ke lo" mohon Daniel

Vreya menggeram, matanya menatap Daniel tajam, walaupun dalam hatinya penasaran Daniel ingin menanyakan tentang apa "Gue bilang nggak ya nggak! lo ngerti bahasa manusia nggak sih?"

"Gue mo--.."

"Na" suara yang sangat Vreya kenal membuat ketiganya menoleh, cewek itu tersenyum manis "Ano" pekiknya riang, sangat berbeda ketika ia berbicara kepada Daniel tadi.

"Ayo Pulang!" ajak Vano, cowok itu tak ragu lagi meraih tangan Vreya dan menggegamnya erat, matanya menatap Daniel tajam.

Vreya mengangguk, matanya menatap Nata yang sedari tadi diam "Vavuu, lo dijemput kan?"

Nata mendelik tak terima "vavu vavu palak lo" cibirnya dengan mata yang menatap Vreya sinis, Nata melanjutkan perkataannya "Iya, gue di jemput, supir gue lagi di jalan"

"Lo kan vavu gue." cengenges Vreya "kalo gitu gue pulang duluan, dadah vavuuuu" lambaian tangan cewek cantik itu berikan pada Nata, yang di balas ogah ogahan oleh cewek berambut sebahu itu.

Mata Nata beralih menatap ke arah Daniel yang sedari tadi diam "kalo nggak penting, mending lo jauhin Vreya deh, dia udah ada cowok" ujarnya lalu melangkah pergi menuju jemputannya yang sudah tiba.

.....

Vano dan Vreya, Kini keduanya berada di jalan menuju rumah Vano "Anoo, Anoo dapat motor dari mana?" tanya Vreya setengah berteriak, pasalnya ketika ia kerumah Vano cewek itu tak pernah melihat satu pun kendaraan di sana.

"Bengkel" jawab Vano singkat, namun dapat di mengerti oleh cewek cantik itu.

Pengen hug Ano hiks...tapi ntar dia belum terbiasa kalo main peluk aja. Tapi gue pengen peluk kek di drama drama gitu. Batin Vreya

Sepanjang perjalanan keduanya hanya diam, Vano yang fokus menyetir motor nya, sedangkan Vreya yang sibuk dengan khayalannya.
.
.
.
Sampai di rumah Vano, keduanya terdiam melihat keadaan depan rumah Vano yang sudah berantakan.

Vreya turun, cewek itu menatap Vano yang melihat kosong ke arah rumahnya. Dengan langkah pelan cewek cantik itu memasuki rumah Vano, keadaan di dalam rumah itu tidak beda jauh dengan keadaan di depan, berantakan.

DIA, ANTAGONIS! (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang