20

6.6K 390 47
                                    

Happy Reading....


















    Biwa terduduk disebuah bangku taman,ia menggunakan baju berwarna putih dan rambutnya yang digerai. Biwa terlihat antusias ketika melihat banyak sekali kelinci berwarna putih,ia pun menggendong salah satu kelinci yang berlarian di sekitar kakinya.

"Aaaaaa kamu lucu sekaliii" biwa mengusap gemas kelinci yang ada di gendonganya.

Biwa terlihat sangat nyaman berada ditempat itu,pemandanganya yang indah dan sangat bersih,dihiasi oleh bunga bunga yang indah berwarna warni dan udaranya yang sangat sejuk.

Namun biwa sangat bingung,kenapa tempat sebagus itu tidak ada satupun orang yang datang mengunjungi tempat itu,padahal ia saja sangat nyaman berada di tempat itu,dan biwa juga tidak melihat ada tanda-tanda kehidupan disana.

"Sebenarnya aku ini dimana?kenapa aku bisa ada disini?ayah,kak ge,ara sisi kalian dimana?" Gumam biwa menoleh kearah samping kanan dan kirinya.

Saat sedang berfikir, tiba-tiba datanglah seorang pria tua yang juga menggunakan baju berwarna putih dan membawa sebuah tongkat ditanganya.
Biwa menoleh kearah pria itu,pria yang tidak asing bagi biwa.

"Loh,kakek harlan" biwa langsung berdiri dan menurunkan kelinci yang ia gendong tadi.

"Cucuku" ucap pria itu,biwa pun langsung berlari memeluk pri itu yang ternyata adalah kakek dari ayahnya.

"Aku kangen banget sama kakek" ucap biwa lalu melepaskan pelukanya.

"Kakek juga kangen sama kamu" jawab sang kakek tersenyum.

"Kakek,aku ini dimana?kok semua orang gak ada" tanya biwa.

"Kita duduk" ajak sang kakek dan di angguki oleh biwa,mereka pun duduk di bangku yang tadi tempat duduk biwa.

"Kamu nyaman di tempat ini cucuku?" Tanya sang kakek.

"Nyaman,nyaman banget kek" jawab biwa antusias.

"Tempatnya indah banget kek,tempat yang gak pernah aku kunjungi ditempat manapun" sambungnya.

"Kamu mau liat tempat yang paling indah selain tempat ini cucuku?" Tanya sang kakek.

"Mau kek mau,dimana itu?" Tanya biwa.

"Kamu yakin mau datang ketempat itu?" Tanya sang kakek.

"Yakin kek,apakah tempat itu jauh kek?" Tanya biwa.

"Kamu lihat kesana,ada pohon beringin disana" tunjuk sang kakek pada sebuah pohon beringin yang sedikit jauh dari tempat mereka duduk.

"Itu cahaya apa kek?" Tanya biwa menunjuk sebuah cahaya putih di bawah pohon beringin itu.

"Kita masuk kedalam pintu bercahaya itu cucuku,untuk melihat tempat yang jauh lebih indah dari tempat ini" ucap kakek.

"Beneran kek?ayo kek aku pengen lihat tempat itu" ucap biwa bersemangat.

"Ayo" sang kakek pun menggenggam erat tangan biwa,mereka pun berjalan menuju pintu bercahaya di bawah pohon beringin yang sangat besar dengan daunya yang berwarna hijau muda,terlihat sangat indah.

Sudah setengah perjalanan menuju pintu bercahaya itu,tiba tiba datang seorang wanita paruh baya menghampiri mereka berdua.

"Biwa" panggil wanita itu,biwa dan sang kakek pun menoleh kearah wanita itu,biwa langsung membulatkan matanya saat melihat wanita paruh baya itu,wanita yang berparas cantik dan memiliki wajah hampir mirip dengan ia dan kedua saudaranya.

"B-bunda" kaget biwa.

"Iya,ini bunda nak" ucap wanita itu,biwa hendak berlari untuk memeluk sang bunda namun tanganya di tahan oleh sang kakek.

"Bukanya kamu ingin ketempat yang sangat indah cucuku?" Ucap sang kakek.

"Bentar kek,aku mau peluk bunda,aku kangen sama bunda kek" ucap biwa.

"Ayah,kau mau membawa anaku kemana?" Tanya sang wanita.

"Dia ingin pergi melihat tempat yang sangat indah,aku akan membawa cucuku masuk kedalam pintu bawah pohon beringin itu,menantu" jawab sang kakek.

"Tidak ayah,jangan membawa anak ku masuk kedalam pintu itu,biarkan anak ku mendapatkan kebahagiaanya terlebih dahulu,ada ayah,kakak dan adiknya yang sedang menunggu dia kembali ayah,biarkan cucumu itu kembali kepada ayahnya,belum saatnya ayah membawa anak ku untuk melihat tempat indah itu" ucap sang wanita.

"Apa maksudnya bunda?" Tanya biwa tidak mengerti dengan arah bicara sang bunda dan kakeknya.

"Tapi cucuku ingin melihat tempat itu menantuku,dia terlihat antusias ketika aku mengajaknya ketempat itu" ucap sang kakek.

"Tidak,bukan waktunya biwa untuk melihat tempat itu ayah,nak jangan kamu ikuti apa kata kakekmu ini" ucap sang wanita pada biwa.

"Kenapa bund?sebenarnya aku ini mau di bawa kemana?ada masalah lah kalo aku ikut kakek ke tempat yang kakek maksud?" Tanya biwa.

"Tidak ada masalah,tapi ini bukan waktu yang tepat untuk kamu datang ketempat itu,kamu akan datang ketempat itu jika kamu sudah mendapatkan kebahagiaan kamu,banyak orang yang menunggumu biwa termasuk orang yang mencintai kamu" dengan waktu yang bersamaan,biwa mendengar suara teriakan,suara yang tidak asing ditelinganya.

"BIWAAA BANGUN BIWAA,JANGAN TINGGALIN AKU BIWA,KEMBALI BIWA BUKA MATA KAMU HIKS"

"Itu suara sisi,bund sebenarnya aku dimana bund?itu suara sisi bund,dimana dia?SISI KAMU DIMANA SISI,AKU DISINI" biwa berputar mencari sumber suara sisi,namun ia tidak melihat keberadaan sisi.

"SISI,KAMU DIMANA SISI,AKU DISINI AKU TIDAK MENINGGALKAN KAMU SISI" teriak biwa terus mencari keberadaan sisi.

"Kembalilah biwa,temui semua orang yang sayang sama kamu,tolong sampaikan salam bunda pada ayah,gracia dan juga ara,bunda kangen banget sama mereka,bunda sama kakek mu harus pergi biw,jaga diri kamu baik baik biwa,bunda pergi dulu"

"Bunda,bunda jangan tinggalin aku sendirian disini bund,kakek jangan tinggalin biwa kek,biwa takutt" biwa panik dan ingin mengejar wanita dan sang kakek itu,namun wanita dan kakek itu langsung menghilang tanpa jejak meninggalkan biwa yang menangis histeris.

"Bundaaa,jangan tinggalin aku bundaaa" teriak biwa ambruk ke tanah sambil menangis.

"BIWAA,KAMU HARUS KUAT BIWA KAMU HARUS KEMBALI BIWA,AKU GAK MAU KAMU NINGGALIN AKU BIWA,AKU GAK BISA TOLONG KEMBALI" kembali terdengar,suara sisi yang ntah darimana.

"Sisi,sisi kamu dimana sisi" biwa berdiri sambil menghapus cepat air matanya,ia berjalan mencara sumber suara itu dan tanpa sadar ia menjauhi pintu bercahaya putih di bawah pohon beringin itu.






...........

My SunshineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang