Happy Reading
Keluarga Rico pun menjalankan rutinitas makan malam bersama, namun dengan suasana yang sangat berbeda. Biasanya ara selalu meluncurkan lelucon yang membuat seluruh keluarga tertawa, kali ini ara hanya diam dengan wajah yang terlihat sangat marah apalagi sejak tadi biwa meminta sisi untuk memberikan tempat duduk yang biasa sisi duduki untuk vera.
Selesai makan malam sisi,chika dan shani pun langsung membereskan piring kotor bekas mereka semua makan.
"Sekarang sudah malam,kenapa anda belum pulang?" Celetuk ara tanpa menatap kearah siapapun.
"Apa ara mengusirku?" Bisik vera pada biwa.
"Siapa ra?" Tanya Biwa.
"Wanita jalang disamping mu" jawab ara menatap tajam kearah biwa dan vera.
Brakk
"Sejak kapan ayah ngajarin kamu seperti ini ara" bentak biwa.
"Sudah biwa,aku gapapa kok" ucap vera berpura-pura menarik tangan biwa agar kembali duduk.
"Ini sudah malam,kamu bisa kan anterin aku pulang?" Ucap vera pada biwa.
Brak
Byurr
Shani,chika dan sisi begitu juga dengan yang lainya langsung membulatkan matanya saat melihat ara yang mengambil segelas jus orange dan menyiramnya pada vera.
"LO GAK TAU MALU YA JADI CEWEK! GUE UDAH TAHAN TAHAN DARITADI LIAT SIKAP LO YANG GAK TAU MALU ITU WANITA BAJINGAN! GUE TAU LO SAHABAT BIWA DARI KECIL TAPI LO HARUS TAU BATASAN SEKARANG BIWA UDAH MAU NIKAH DAN LO GAK PANTAS BERSIKAP SEPERTI ITU SAMA BIWA" Bentak ara yang sudah tidak tahan lagi dan mengeluarkan emosinya.
"Ra sudah ra jangan seperti itu" lerai rico.
"MENDING SEKARANG LO ANGKAT KAKI DARI RUMAH INI JANGAN PERNAH MENGOTORI RUMAH INI DENGAN KAKI KOTORMU ITU"
"CUKUP ARA!" Bentak biwa berdiri dari duduknya.
"APA HAH?LO MAU BELA DIA HAH?LO GAK NGEHARGAIN PERASAAN SISI YANG LIAT KEDEKATAN LO DENGAN WANITA LAIN BAHKAN LO SUDAH BERANI MEMBERIKAN TEMPAT DUDUK SISI UNTUK WANITA TAK TAU MALU ITU"
"ZAHRA DEBORA!"
"CUKUP!! DIAM" Gracia yang sedaritadi diam sekarang sudah jengah dengan pertengkaran adiknya.
"Chika bawa ara pergi ke kamar" ucap gracia dan chika pun langsung merangkul biwa dan pergi menuju kamarnya.
"Kamu tau? pernikahan biwa dan sisi sudah di depan mata,kamu wanita dan sisi juga wanita tapi kamu tidak bisa menghargai perasaan seorang wanita seorang sahabat akan tau batasanya tapi kamu melebihi batas seorang sahabat, orang seperti kamu tidak pantas dipanggil sahabat" ucap gracia dengan wajah marah dan penuh penekanan.
"Dan kamu biwa, kamu lebih milih membela dia dan membiarkan sisi yang secara langsung kamu hancurkan hatinya, mungkin hal ini cuman untuk kamu tapi tidak untuk sisi, kamu marah kan kalo sisi dekat dengan orang lain?" Ucap gracia dan refleks biwa menganggukan kepalanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Sunshine
Teen Fiction📌.Hanya cerita halu,don't bring it to the real world‼️ 📌.21+ 📌.Yang tidak suka,boleh skip