5

850 138 42
                                    


"Apa maksud Ayah dengan menjodohkan ku?! Ayah pikir aku tidak bisa memilih pasangan sendiri?!"

Ini adalah pertama kalinya Chanyeol menaikkan nada suaranya kepada kedua orangtuanya. Dia baru saja kembali dari bertugas kemarin, dan hari ini orang tuanya memberitahukan niat mereka untuk menjodohkan nya.

Chanyeol merasa ini semua adalah lelucon. Apakah dirinya terlihat tidak mampu untuk mencari pasangan sendiri sehingga orang tuanya yang harus menjodohkannya.

"Dia anak sabahat kakekmu. Anak kolega Ayah."

"Ayah pikir aku peduli dengan hal itu?!"

"Chanyeol! Jaga nada suaramu!" Ibunya menjerit melihat Chanyeol yang semakin tidak terkendali. Pria itu berdiri menantang Ayah nya.


"Aku tidak menyangka ibu juga menyetujui hal ini? Apa kalian pikir ini lucu? Aku bahkan sama sekali tidak mengenalnya."


"Chanyeol... Kau bisa bertemu dulu dengannya, kau bisa berkenalan pelan-pelan—"

"Tidak. Aku menolak keras semua ini!"

Dan kemudian Chanyeol pergi, meninggalkan Ayahnya yang semakin marah dan ibunya yang hanya bisa menghela nafas. Keesokan harinya Chanyeol tidak kembali, dan keesokan harinya, lalu keesokkan harinya lagi, sampai akhirnya kedua orangtuanya menerima kabar bahwa anaknya menjadi tentara sukarelawan di Epson.




~



"Bagaimana Sehunnie, apakah dia tampan?" Sehun mengangguk lucu, memperhatikan foto yang berikan kakeknya dengan matanya yang berbinar.

Semalam Ayah nya berkata bahwa kakeknya ingin bertemu untuk membicarakan sesuatu. Dan saat bertemu kakek nya, ternyata yang ingin dibicarakan adalah rencana perjodohannya dengan salah satu anak sahabat kakeknya dulu.

Sehun tidak bisa menolak, senyuman milik kakeknya dan binar penuh harap orangtuanya membuat dia menyingkirkan jauh-jauh opsi untuk menolak perjodohan ini. Keluarganya selalu memanjakan dan mengikuti keinginannya, Sehun rasa inilah saatnya untuk membalasnya.

"Namanya Park Chanyeol. Dia adalah seorang letnan jenderal yang berbakat, dia akan bisa menjaga Sehunnie, cucu kesayangan kakek."





~
~
~

"Sudah kubilang pergi saja, aku bisa sendiri, Lisa." Sehun bergumam, sama sekali tidak melihat sosok yang masuk ke dalam kamarnya. Tangannya sibuk menyeka kakinya dengan handuk yang sudah dicelupkan pada air dingin.

Kondisi Sehun dipagi hari sudah lebih baik dibandingkan sebelumnya. Kulit wajah hingga lehernya sudah mulai kembali normal, tidak terlalu kemerahan lagi. Hanya tinggal sekujur tubuhnya yang terdapat bercak bercak merah besar yang terlihat cukup mengerikan.

Sehun duduk di sofa dengan satu kaki diangkat dimeja untuk memudahkan pekerjaannya. Dia tidak mengenakan apapun selain dalaman dan bathrobe putih berbahan sutra miliknya. Tak mendengar jawaban dari orang yang dikiranya Lisa, Sehun menoleh dan mendapati Chanyeol berdiri memandang nya dari ambang pintu.

"Tutup pintunya dan tinggalkan aku sendiri. Aku hanya akan berada dikamar beberapa hari ini. Kau bebas." Rasa kesal masih memenuhi diri Sehun hingga dirinya tak sudi hanya untuk bertatapan dengan Chanyeol.

Chanyeol menarik nafasnya sejenak sebelum melangkah maju. Ini semua kesalahannya, seharusnya dia mendengarkan alasan Sehun kemarin. Sekarang disinilah dia, menanggung akibat dan rasa bersalah yang menggerogoti dirinya.

𝐓𝐡𝐫𝐢𝐥𝐥 𝐑𝐢𝐝𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang