Rosé berjalan tergesa-gesa kearah tenda utama tempat para tentara relawan dari Korea Selatan. Tujuannya hanya satu, bertemu dengan Kyungsoo. Sebelumnya dia tidak sengaja mendengar para perawat lainnya bergosip dan mereka mengatakan bahwa Chanyeol sudah kembali ke Korea. Memang, pria tinggi itu sudah tidak terlihat selama berhari-hari namun Rosé mengira bahwa Chanyeol hanya kembali ke pengungsian untuk menghindarinya.
Chanyeol tidak mungkin kembali ke Korea 'kan? Pria itu menghindari perjodohan terkutuk yang direncanakan oleh orangtuanya. Maka dari itu dia perlu menemui Kyungsoo untuk memastikan hal ini, karena pria itu pasti tau jawaban yang tepat dimana sebenarnya Park Chanyeol berada.
"Kyungsoo!" Rosé berseru ketika menemukan Kyungsoo yang sedang berdiskusi dengan beberapa tentara lainnya, dia segera menghampiri Kyungsoo yang menatapnya dengan datar. "Ada yang perlu aku bicarakan denganmu. Berdua."
Kyungsoo tidak menjawab, namun lirikan yang dia berikan kepada kedua teman tentaranya membuat mereka pergi meninggalkan Kyungsoo dan Rosé berdua.
"Sebelum kau mulai berbicara, aku tidak ingat pernah mengizinkanmu memanggil namaku seperti itu."
Rosé mendesah malas, "Maaf."
"Jadi, apa yang ingin kau bicarakan Dokter Chaeyoung?"
"Dimana Letnan Park? Beberapa perawat bilang bahwa dia kembali ke Korea tapi aku tidak bisa begitu saja mempercayai hal itu." Rosé tersenyum, "Kurasa kau juga tau alasannya kenapa aku tidak percaya dia kembali ke Korea, Mayor Doh."
"Well, yang para perawat katakan itu adalah benar. Letnan Park Chanyeol telah kembali ke Korea."
Senyum Rosé memudar, "A-apa? Tidak mungkin..."
Kyungsoo terkekeh, "Mengapa tidak mungkin Dokter Chayeong? Jika aku adalah Letnan Park, aku juga akan memilih kembali ke Korea dan menyusul kekasihku dibandingkan menghabiskan waktu bersama pengganggu tidak penting disini."
Rosé tau bahwa kalimat itu ditujukan padanya. Tapi, dia sama sekali tidak peduli. "Sejak kapan Letnan Park pergi?"
Kyungsoo tampak berpikir, "Sudah berapa lama sejak Jhonny dirawat?"
~
"Ini sudah 3 jam, Sehun. Apa kau akan terus mendiamkanku seperti ini?" Chanyeol bertanya dengan nada datar, matanya menatap Sehun yang duduk disofa dengan mata terpaku pada ponsel pintarnya.
Alasan kemarahannya tidak lain karena Chanyeol menolak untuk melakukan permintaan Sehun akibat kalah taruhan tadi. Bagaimana tidak? Walaupun Sehun menyuruhnya untuk memilih, tapi tidak ada satupun opsi pilihan yang cukup masuk akal akan permintaan yang Sehun ajukan.
Chanyeol tidak mungkin meneriaki seseorang jalang pun dia tidak mungkin menuruti permintaan Sehun untuk meniduri pria itu walaupun dalam hati Chanyeol juga menginginkannya. Hei, Chanyeol masih ingin mempunyai anggota tubuh yang lengkap!
Setelah ditolak mentah-mentah oleh Chanyeol, Sehun segera pergi meninggalkannya sendirian di Taman dan tidak mau berbicara dengannya. Chanyeol berkali-kali mengajak Sehun berbicara tapi sepertinya pria itu juga benar-benar serius untuk mendiamkannya.
"Kau kekanakan." Ujar Chanyeol pada akhirnya.
"Ya. Aku tidak akan menyangkalnya."
Kalimat singkat itu keluar dari mulut Sehun setelah 3 jam dia terdiam. Sehun menatap Chanyeol dengan tatapan itu. Tatapan memelas sedih seperti anak anjing terbuang. Tatapan yang sangat Chanyeol benci karena dia seakan tidak mempunyai kekuatan untuk menolak Sehun.
"Tolong berikan aku permintaan yang lain. Yang lebih masuk akal. Kau tau aku tidak mungkin melakukan apa yang kau minta tadi, Sehun."
"Jadi, bercinta denganku itu adalah hal yang tidak masuk akal bagimu?"
Chanyeol menghela nafas, "bukan seperti itu maksudku, Sehun."
Chanyeol mencoba meraih pria manis itu, namun Sehun segera bangkit dan menepis tangan Chanyeol. "Sudahlah, kau memang tidak menyukaiku." ujar Sehun sebelum berlalu meninggalkan Chanyeol dan masuk kedalam kamar.
Sekali lagi, Chanyeol menghela nafasnya. "Apa dia tidak percaya bahwa ancaman kakeknya akan memotong penisku itu nyata..."
~
"Jadi, kau seperti ini karena Chanyeol?" Rosé menatap remeh pada Jhonny yang hanya terdiam tanpa sama sekali menatapnya.
Segera setelah berbicara dengang Kyungsoo, Rosé langsung menuju ke tempat dimana Jhonny dirawat. Ini sudah hampir seminggu sejak pria itu dirawat oleh paramedis karena alasan konyol "jatuh dari tangga."
"Dari awal aku memang meragukan kau disini hanya karena terjatuh dari tangga. Kau pikir bisa membodohi semua orang disini?" Rosé kembali berbicara. Namun sekali lagi tidak ada tanggapan dari Jhonny. Pria itu menatap lurus ke langit-langit kamar tanpa sama sekali bersuara.
"Apa yang kau lakukan sampai Chanyeol membuatmu seperti ini? Bukannya kalian teman?"
"Apa ini karena Sehun?"
Gotcha. Rosé menangkap mata Jhonny merilik ketika nama itu keluar dari mulutnya. "Jadi benar ya, karena Oh Sehun. Si manusia sialan itu."
Kening Jhonny mengerut mendengar umpatan yang Rosé ucapkan. Kali ini dia memusatkan perhatiannya kepada wanita muda yang berdiri disisi ranjangnya. "Kau tidak menyukai Sehun?"
"Tentu saja aku tidak menyukainya. Aku membencinya. Pria tidak tau diri itu mengambil Chanyeol dariku." Rosé berujar dengan menggebu-gebu. Matanya penuh dengan dendam dan kebencian. "Seharusnya Chanyeol hanya untukku. Pria itu mengambil sesuatu yang merupakan milikku."
"Jangan mengganggu Sehun kalau kau tidak ingin berakhir sepertiku. Menyerahlah Dokter Chaeyoung."
"Aku seorang wanita. Aku tidak akan mungkin berakhir sepertimu. Chanyeol tidak akan pernah berani menyakitiku."
Jhonny hanya mendengus pelan, "terserah kau saja. Tinggalkan aku sendiri."
"Aku punya penawaran."
"Apa maksudmu?"
"Aku tidak tau apa tujuanmu terhadap hubungan Chanyeol dan Sehun. Tapi, jika kau berniat ingin memisahkan mereka. Aku akan membantumu."
Jhonny terdiam selama beberapa menit.
"Aku tidak ingin lagi melakukannya.... Tapi jika kau bersikeras, kau bisa menghubungi Jaehyun."
🎈🎈🎈
Dikit dulu~~ Btw, ini masih nyambung kan kalau dibaca? Udah lama enggak nulis ini jadinya takut kalau salah><
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐡𝐫𝐢𝐥𝐥 𝐑𝐢𝐝𝐞
Fanfiction𝘐 𝘮𝘪𝘴𝘴 𝘸𝘩𝘦𝘯 𝘺𝘰𝘶 𝘱𝘶𝘵 𝘺𝘰𝘶𝘳 𝘢𝘳𝘮𝘴 𝘢𝘳𝘰𝘶𝘯𝘥 𝘮𝘦, 𝘢𝘯𝘥 𝘸𝘩𝘪𝘴𝘱𝘦𝘳 "𝘐'𝘮 𝘩𝘰𝘮𝘦"