7

812 134 61
                                    


"Kau mengabaikan ku"

"Apa aku membuat kesalahan?"

"Hey, apa kau tidak mendengarkanku?" Sehun berdiri menghalangi jalan Chanyeol. Matanya menyipit menatap Chanyeol dengan penuh kekesalan.

Seperti biasa, setiap ke pengungsian. Sehun selalu memilih untuk mengawasi jalur pintu masuk daerah pengungsian. Ini sudah dua hari sejak Sehun pulih. Dua hari itu pula dia sama sekali tidak berbicara dengan Chanyeol. Atau lebih tepatnya Chanyeol yang tidak berbicara padanya. Dia hanya mengangguk dan menggeleng, lalu mengabaikan Sehun begitu saja. Pria itu bahkan hanya diam ketika Sehun mencoba membuat masalah.

Sehun sudah tidak tahan dengan keterdiaman Chanyeol. Sehun merasa tidak melakukan satupun kesalahan berat. Chanyeol mengabaikannya sejak tugas dadakan miliknya itu. Apa pemimpin Chanyeol menyuruh dia untuk menjauhi Sehun? Tapi, atas dasar apa? Apakah  pemimpin Chanyeol tau bahwa Sehun berusaha mendekati Chanyeol dan dia cemburu?


Sehun menggelengkan kepalanya, berusaha menghilangkan pikirannya yang semakin absurd. "Bicaralah padaku, apa sebenarnya salahku?"

"Sepertinya akan turun hujan. Kita harus kembali sekarang." Chanyeol memerhatikan langit yang mulai menggelap. Terlalu sibuk berusaha mengabaikan Sehun, dia melupakan hal yang lainnya.

Sehun merasa kesal karena Chanyeol tidak menjawab pertanyaannya. Tapi dia juga baru menyadari bahwa apa yang dikatakan Chanyeol benar, langit sudah mendung. Kenapa mereka berdua tidak menyadari ini?

"Hujan akan segera turun, kembali ke pengungsian terlalu jauh."

Sehun benar. Mereka sudah dekat dengan pintu masuk pengungsian, putar balik akan memakan waktu lama.

"Kita jalan sampai ke depan. Mungkin ada kendaraan disana, kita bisa menumpang." Chanyeol melangkahkan kakinya, berjalan melewati Sehun yang masih terdiam. "Cepatlah, hujan akan segera turun." sedikit berteriak, Chanyeol membuat Sehun mendengus namun dengan cepat berjalan menyusun Chanyeol.



~~

Diujung jalan ada dua bangunan kecil yang saling berseberangan menghadap jalanan. Kedua bangunan tersebut difungsikan sebagai pos penjagaan. Bangunan berukuran 4x5 itu memiliki tiga ruangan, ruang pemeriksaan, kamar untuk berisitirahat dan dua toilet.


Ada 4 orang yang ditempatkan disini, 2 orang disatu bangunan. Mereka akan digantikan oleh oleh prajurit lain dari camp pengungsian ketika malam menjelang dan kembali lagi saat pagi untuk berjaga.


Sehun hampir tidak basah saat tiba di pos penjagaan, berbeda dengan Chanyeol yang basah kuyup dari ujung rambut hingga kakinya. Beberapa menit ketika mereka melanjutkan perjalanan, hujan langsung turun dengan derasnya. Chanyeol sigap membuka seragamnya, menyisakan kaos hitam membungkus tubuhnya. Topi dan seragam miliknya dia berikan kepada Sehun, mencegah pemuda itu basah kuyup karena hujan. Bahkan saat berlari menuju ke pos sekalipun, sesekali telapak tangan Chanyeol akan berada diatas kepala Sehun, berusaha untuk menghalau air hujan yang jatuh.


"Apa terkena hujan akan membuatmu sakit? Apa air hujan berbahaya untuk kulitmu? Kau baik baik saja kan?" rentetan pertanyaan penuh dengan kepanikan keluar dari Chanyeol. Pria itu memegang kedua lengan Sehun dan menatapnya dengan khawatir.

"Aku baik-baik saja. Tubuh atasku tidak basah sama sekali. Semua berkat mu, terimakasih." senyuman manis Sehun berikan kepada Chanyeol, membuat pria itu sedikit salah tingkah.

Masih dengan keadaan basah kuyup, Chanyeol pergi berbicara sebentar dengan dua orang penjaga pos, setelahnya kembali menemui Sehun yang mulai sedikit merasa kedinginan.

𝐓𝐡𝐫𝐢𝐥𝐥 𝐑𝐢𝐝𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang