18

1K 111 30
                                    

Chanyeol terbangun tanpa Sehun disisinya. Dia berhasil melewati malam panjang dengan Sehun tanpa berusaha untuk meniduri pria manisnya itu. Sebuah kemajuan untuk dirinya mengingat Sehun tidak berhenti menggodanya semalam.

"Kau bisa memasak?" tanya Chanyeol begitu menjumpai Sehun yang sedang menyiapkan hidangan untuk sarapan di atas meja. Pria itu mengenakan celemek berwarna orange dengan gambar anjing bichon putih sebagai motif nya.

Sehun mendengus, "apa aku kelihatan seperti orang yang tidak bisa memasak bagimu?" tangan putih mulus itu bekerja dengan cekatan mengatur beberapa piring dan meletakkan dua cangkir minuman berisi kopi dan susu sebagai sentuhan terakhir. "aku tidak tau kau biasa makan untuk sarapan. Jadi aku membuat roti, pancake, dan omelette."


Chanyeol terkekeh, dia berjalan mendekati Sehun dan mengecup pipi pria manisnya itu, "Aku bukan pemilih. Aku akan makan semua yang kau sajikan untukku, terimakasih." Chanyeol tersenyum tulus ke arah Sehun, membuat telinga dan pipi putih pria itu memerah.


"Umm.. Apakah menurut mu aku pasangan yang baik?" Sehun bertanya dengan malu-malu, walaupun menyenangkan, dia masih belum terlalu terbiasa dengan sikap Chanyeol yang romantis kepadanya.

"Kau bukan pasangan yang baik tapi kau pasangan yang sempurna, Sehun. Aku beruntung memilikimu."

"Kata-kata mu terlalu manis, aku bisa pingsan sekarang." Sehun menangkup kedua pipinya, dia merasa seluruh wajahnya memerah sekarang.


Chanyeol tertawa geli dengan tingkah Sehun, dia memeluk Sehun dan mendaratkan kecupan bertubi-tubi di pelipisnya. "Sekarang ayo kita makan, aku ingin merasakan sarapan sempurna buatan mu."



~

Chanyeol mengecek ponselnya, ada beberapa to do list yang sudah di buatnya untuk menghabiskan waktu bersama Sehun. Awalnya dia berniat mengajak Sehun untuk menonton film, tapi mengingat tidak ada film bagus yang sedang tayang di bioskop saat ini, Chanyeol memutuskan untuk melakukan hal itu nantinya.

To do list yang dibuat Chanyeol kebanyakan berisi kegiatan-kegiatan yang mengeluarkan keringat. Bersepeda, olahraga, jogging dan masih banyak lagi. Chanyeol sebenarnya sedikit tidak yakin Sehun ingin melakukan semua ini, mungkin Chanyeol akan merevisi to do list nya ini dan mendiskusikan bersama Sehun kegiatan-kegiatan apa saja yang harus mereka lakukan bersama.

'Tapi dia pasti akan memasukkan berbagai kegiatan tidak masuk akal jika aku mendiskusikan ini dengannya'

Chanyeol menghela nafasnya pelan. Mendiskusikan ini dengan Sehun rasanya harus dipikirkan lebih jauh lagi.

"Sehun, bagaimana kalau kita bersepeda?" ujar Chanyeol kepada Sehun yang baru saja keluar dari kamar. Pria itu mengenakan celana pendek dan kemeja biru yang panjangnya setengah paha.

Lagi-lagi Chanyeol hanya bisa menghela nafas. Apa Sehun sengaja menguji nya? Pria ini benar-benar berhasil membuat Chanyeol kehilangan akal.


"Apa? Tidak. Aku tidak ingin bersepeda. Itu melelahkan, Chanyeol. Apakah tidak ada kegiatan lain yang bisa kita lakukan selain itu?" Sehun merengek, baru saja mereka selesai sarapan dan Chanyeol mengajaknya untuk bersepeda? Yang benar saja!


Bersepeda itu melelahkan. Sehun lebih baik duduk berjam-jam di depan komputer nya untuk mengetik ratusan berita daripada menghabiskan waktu setengah jam untuk bersepeda.


"Ya sudah, aku akan bersepeda sendiri saja." Chanyeol sudah menduga penolakan tersebut akan datang dari Sehun, maka kalimat seperti ini adalah lawan yang pantas untuk penolakan tersebut. Sehun pasti akan langsung setuju.


"Argh! Kau menjengkelkan. Tunggu, aku akan bersiap." Sehun berjalan dengan kesal ke kamar sambil menghentak hentakan kakinya.


"Ingat, gunakan pakaian yang layak."


Chanyeol sendiri yang akan membatalkan kegiatan ini jika sampai Sehun berani bersepeda dengan pakaian pakaian senonoh nya.

"Iya-iya, tidak mungkin kan aku memakai lingerie untuk bersepeda." Sehun tertawa setengah mengatakannya, lari terbirit sebelum Chanyeol meneriaki nya.

Pada akhirnya, rencana 30 menit untuk bersepeda berubah menjadi hanya 10 menit. Hal ini karena Chanyeol yang sudah tidak sanggup mendengar Sehun yang terus menerus merengek dan mengeluh betapa lelahnya dia, hingga akhirnya Chanyeol memutuskan untuk menyudahi kegiatan mereka.

"Lihat? Kita lebih baik duduk memakan ice cream daripada memaksa kaki kita untuk mengayuh sepeda." ujar Sehun sambil menjilati ice cream ditangannya.

Chanyeol hanya bisa mengangguk. Dia tidak ingin berdebat dengan Sehun, pria itu selalu memiliki cara untuk menang dalam sesi perdebatan mereka.


"Chanyeol, apa kau mau bertaruh?" ujar Sehun. Dia masih fokus menjilati ice cream nya sambil melihat lihat pemandangan sekitar nya.

"Apa?"

"Lihat dua orang yang disana." tangan Sehun terangkat menunjuk ke arah dua orang yang duduk di kursi taman tidak jauh dari mereka,  "Menurut mu mereka berpacaran atau tidak? Kalau kau menang aku akan menuruti semua keinginan mu, tapi kalau aku yang menang kau hanya perlu menuruti satu keinginan ku. Bagaimana?"

Chanyeol mendengus, "Aku tidak ingin bertaruh. Itu kegiatan tidak berguna."

Sehun merengut, "Payah. Bilang saja kau takut kalah denganku."

"Aku tidak takut."

"Kau takut, karena sudah pasti aku akan menang."

Chanyeol menghela nafas. Baiklah dia akan mengikuti satu lagi permainan Sehun, "Mereka tidak berpacaran."

Senyum kemenangan terbit dibibir Sehun karena berhasil membujuk Chanyeol untuk bermain dengannya, "Menurut ku mereka berpacaran."

"Jarak mereka berdua duduk terlalu jauh untuk dikatakan bahwa mereka berpacaran.

"Bisa saja 'kan mereka sedang berselisih atau tidak akur"


"Menurut ku mereka hanya dua orang tidak saling mengenal."

"Mau buktikan?" Sehun segera berdiri dan berlari menghampiri dua orang yang duduk di kursi taman tidak jauh dari mereka. Sehun berbicara beberapa menit dengan mereka sebelum akhirnya kembali menghampiri Chanyeol dengan senyuman cerah di bibirnya.

"Mereka berpacaran!!"

Chanyeol mengernyit, tidak percaya dengan ucapan Sehun. Pria itu bangkit dan pergi menemui dua sejoli itu untuk bertanya dan membuktikan. Bisa saja 'kan Sehun berkata mereka berpacaran hanya untuk menang darinya.

"Kami berpacaran!" Pria itu berujar sinis, menatap Chanyeol dengan tidak suka, "Haruskah aku mencium kekasih ku disini agar kau percaya? Dasar orang aneh!" Si pria segera menarik pacarnya untuk pergi, meninggalkan Chanyeol yang hanya tersenyum kikuk.


"Mereka berpacaran 'kan? Sudah kubilang bahwa kau akan kalah dariku." Sehun tertawa senang ketika Chanyeol kembali dengan ekspresi lesunya.

"Baiklah. Apa yang kau inginkan?"

"Karena aku baik. Aku akan membuatmu memilih sendiri."

Kening Chanyeol mengerut, dia merasa sedikit was-was dengan permintaan Sehun. "Apa keinginan mu?"


"Tapi kau harus berjanji dulu untuk menuruti keinginan ku ini. Bagaimana?"


"Baiklah aku berjanji."


Sehun tersenyum, rasanya bibirnya akan robek hari ini karena terlalu banyak tersenyum. "Bagus. Ingat, pria sejati tidak mengingkari janjinya."


"Apa yang kau inginkan Sehun? Jangan bertele-tele."


"Baiklah. Aku ingin kau telepon perawat rosé dan teriaki dia jalang atau bercinta denganku? Pilihlah."























🎈🎈🎈







Pendek dulu ~ kira-kira Chanyeol pilih apa🤭

𝐓𝐡𝐫𝐢𝐥𝐥 𝐑𝐢𝐝𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang