14

761 115 75
                                    



"Sehun kita perlu bicara." Chanyeol masuk ke dalam mobil dan mengambil tempat duduk disamping Sehun.


"Aku tidak mau berbicara dengan mu."  Sehun menggembungkan pipinya, wajahnya menoleh ke samping menghindari berhadapan dengan Chanyeol.


Chanyeol menghela nafas, menggeser duduknya agar lebih dekat dengan Sehun dan mengambil tangan pria manis itu dalam genggamannya. "Aku minta maaf. Aku membentakmu kemarin dan membuatmu terluka."


Hening. Tidak ada jawaban dari Sehun.


"Maafkan aku... Aku benar-benar panik kemarin."


Chanyeol bisa mendengar helaan nafas pelan dari Sehun. Sehun berbalik ke arah Chanyeol dan langsung memeluknya.


"Aku terluka karena tidak mendengarkan perkataan mu. Itu salahku..." suara Sehun mulai bergetar, "maafkan aku..."


Isakan kecil dari Sehun membuat Chanyeol mengelus punggung nya pelan, "tenanglah... Kita berdua salah disini."


Hening menghiasi mobil itu selama beberapa saat. Sehun melepaskan pelukannya lalu mengelap air matanya, kemudian Sehun menatap Chanyeol dengan serius, "aku harus pulang sekarang, karena kalau tidak Ayah dan kakek ku yang akan menyeretku dari sini. Apakah kau... Apakah kau mau pulang bersamaku?" Sehun bertanya penuh harap, dia tidak ingin pergi dari sini tapi dia juga tidak bisa tetap menetap disini. Satu-satunya harapannya ada pada Chanyeol.


"Aku tidak bisa Sehun. Kau tau kan aku masih memiliki tugas yang harus ku jalani disini?"


"Kalau begitu hubungi aku. Hubungi aku setiap hari, tanyakan tentang kabarku dan bagaimana aku menjalani hari, tenangkan aku dan buat aku percaya bahwa kau menjaga dirimu dan juga hatimu disini."


Chanyeol tersenyum, "aku akan melakukannya. Percayalah padaku."


Walau masa bertugas Chanyeol sudah selesai, tapi Chanyeol memiliki janji pada dirinya sendiri untuk kembali ke Korea bersama Kyungsoo dan yang lainnya. Mereka pergi bersama dan begitu juga sebaliknya, mereka akan kembali bersama.


Sehun dan yang lainnya pulang pagi itu. Menyisakan kenangan singkat yang cukup indah bagi para prajurit dan pengungsi disana. Harapan mereka, Sehun dan yang lainnya akan kembali lagi dengan keadaan di Epson yang sudah lebih baik.







~






"Sialan...." Sehun mendesis tertahan melihat keadaan bandara. Mereka telah sampai di Korea dengan selamat, bandara ditutup dan banyak tentara serta tim medis berjaga di sana.

Saat Sehun turun dari pesawat, beberapa orang perawat menghampirinya dengan membawa sebuah kursi roda. Di belakang para perawat ada Ayah dan juga kakeknya. Muka Sehun memerah karena mendengar suara ketawa cekikikan dari belakangnya, asalnya tentu saja dari Seulgi dan Baekhyun.


"Aku tidak lumpuh!" Sehun mengangkat kakinya dan memperlihatkan luka nya pada Ayah dan kakeknya yang sudah berada didepannya. "Ini hanya luka kecil. Kalian bertingkah berlebihan!"


Donghae mengernyit, "itu terlihat parah.  Harusnya Ayah tidak pernah mengizinkan mu menginjakan kaki diluar Korea tanpa pengawasan dari pihak Ayah."


"Sehunnie, duduklah di kursi roda. Kakek tidak mau kakimu sakit." Oh Heejun berujar pelan dan menatap sedih kaki putih dan mulus cucunya yang memiliki luka goresan itu.


"Kakeeekkk" Sehun merengek namun tetap duduk di kursi roda yang telah disediakan. Dia hanya tidak terbiasa membantah ucapan kakek kesayangannya itu.


𝐓𝐡𝐫𝐢𝐥𝐥 𝐑𝐢𝐝𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang