Hari sudah pagi dan Sehun tidak menemukan siapapun di sampingnya saat terbangun. Chanyeol benar-benar pergi setelah Sehun tertidur.
Tidak ingin membuang waktu, Sehun segera bangkit dari posisi berbaring nya untuk mencuci muka. Setelah selesai mencuci muka, Sehun baru menyadari bahwa ada sebuah celana panjang yang diletakkan diujung ranjang. Sehun segera mengambil celana itu, celana ini masih berbau baru. Kalau Sehun tidak salah menebak, ini adalah celana yang tidak muat padanya semalam namun seseorang telah menjahit bagian pinggang agar lebih kecil dan menjahit ujung celana agar lebih pendek. Sehun segera memakai celana tersebut dan berjalan keluar, pergi mencari Chanyeol.
"Dimana Chanyeol?" tanya Sehun kepada dua orang prajurit yang berjaga. Kebetulan mereka berdua juga orang Korea, jadi Sehun tidak merasa kesusahan untuk berkomunikasi dengan mereka.
"Sedang berolahraga diluar."
Sehun mengangguk dan segera berjalan keluar. Pemandangan Chanyeol sedang melakukan push-up membuat Sehun berdecak kagum, pria itu kelihatan sangat tampan dengan topi dan kaos hitam yang membalut tubuhnya. Sehun mengambil ponselnya untuk memotret Chanyeol ketika pria itu berdiri dan mulai melakukan peregangan.
Tatto-tatto yang ada di tangan Chanyeol kelihatan sangat indah, menyatu dengan sosoknya. Dan membuat Chanyeol kelihatan lebih dominan, tatto-tatto itu menambah kadar keseksian Chanyeol.
"Aku mengambil beberapa fotomu, jika aku mempostingnya di sosial media pasti akan menarik banyak perhatian. Kau sangat tampan, apa kau tau itu?" ujar Sehun saat Chanyeol berjalan menghampirinya. Chanyeol terdiam, kalimat yang keluar dari mulut Sehun sedikit tidak terduga. "Telinga mu memerah, kau baik-baik saja?"
"Y-ya" Chanyeol membuang wajahnya, berpura-pura fokus ke arah jalanan. "Mobil akan tiba dalam beberapa jam lagi, tapi kalau kau ingin cepat kembali kita bisa berjalan sekarang."
"Aku lelah, aku akan menunggu." Sehun memperhatikan Chanyeol, "ngomong-ngomong apa kau yang menjahit celana ini untukku?"
"Ya. Kau tidak bisa memakai pakaian yang belum dicuci dan aku tidak mungkin membiarkan mu berkeliaran dengan penampilan seperti semalam."
Semalam, Chanyeol harus bertarung melawan akal sehatnya. Sehun dalam kondisi tanpa perlindungan, tanpa kesiagaan, dan dengan jarak sedekat itu membuat Chanyeol harus mengeluarkan usaha ekstra untuk mengontrol nafsu nya. Segera setelah pria manis itu tertidur, Chanyeol meminjam jas hujan untuk kemudian mencari alat jahit yang mungkin ada di salah satu rumah-rumah warga yang telah ditinggalkan. Butuh waktu setengah jam untuk nya menemukan jarum dan benang setelah itu dia segera menjahit celana agar sekiranya bisa muat untuk digunakan Sehun.
Suara klakson mobil mengalihkan mereka, dari arah pengungsian datang tiga mobil yang beriringan. Ketika mobil itu sampai didepan mereka, para penumpang keluar. Itu Kyungsoo dan prajurit lain, juga para reporter. Mereka segera menghampiri Chanyeol dan Sehun.
"Kau baik-baik saja? Aku benar-benar khawatir. Kami tidak bisa menghubungi mu dan itu membuatku frustasi." Jaehyun memeluk Sehun dengan erat, menumpahkan segala rasa khawatirnya kepada Sehun. Sehun tersenyum dan membalas pelukan Jaehyun, berusaha menangkan pemuda itu.
Melihat hal itu, Chanyeol mengalihkan pandangannya. Ada sesuatu dalam dirinya yang berteriak tidak suka dan tidak terima akan hal yang dilihatnya. Dan Chanyeol membenci ini, dia benci kenyataan bahwa dirinya tidak menyukai kedekatan Sehun dan Jaehyun.
"Sehun kau tidak akan percaya apa yang kami alami semalam, kami harus tidur di pengungsian dengan ratusan orang lainnya." Baekhyun mulai berbicara ketika Jaehyun melepas pelukannya, mendapat anggukan keras dari Seulgi yang berada disisinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐡𝐫𝐢𝐥𝐥 𝐑𝐢𝐝𝐞
Fanfiction𝘐 𝘮𝘪𝘴𝘴 𝘸𝘩𝘦𝘯 𝘺𝘰𝘶 𝘱𝘶𝘵 𝘺𝘰𝘶𝘳 𝘢𝘳𝘮𝘴 𝘢𝘳𝘰𝘶𝘯𝘥 𝘮𝘦, 𝘢𝘯𝘥 𝘸𝘩𝘪𝘴𝘱𝘦𝘳 "𝘐'𝘮 𝘩𝘰𝘮𝘦"