Hari Bersamamu

286 42 2
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

Dikalahkan oleh rasa yang jatuh pada orang yang bersebrangan memang sangat merepotkan.

Karna bagian melelahkannya adalah merelakan dan bangkit dari luka itu.


Tabliq akbar di adakan lembaga dakwah kampus di masjid umum kampus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tabliq akbar di adakan lembaga dakwah kampus di masjid umum kampus. Menghadirkan pemateri yang luar biasa dan membuat para mahasiswa antusias mengikuti.

Tak terkecuali Khalisa dan teman-temannya. Selepas perkuliahan mereka menyempatkan hadir siang hari ini. Kajian yang berjalan lancar dengan ilmu yang sangat bermanfaat terutama bagi para pemuda dalam hal menguatkan keimanan. Mampu memicu semangat pemuda untuk melakukan perubahan terutama jika mengingat hidup ini akan berakhir dan makhluk yang bernyawa pasti meninggalkan dunia.

"Kok aku gak pernah liat pak presma. Padahal sering mampir ke fakultas dia tuh. Atau gak kalau ada kegiatan BEM pasti dia ada. Ini enggak," keluh Fani. Yang di setujui yang lain.

"Baru sembuh dia. Kemarin-kemarin lagi sakit," ucap Khalisa tanpa sadar.

Gadis itu tidak tahu bahwa ucapannya itu menimbulkan tatapan bingung dan mematikan dari teman-temannya.

"Dari mana kamu tau, ha?! " Tuding Sri.

Khalisa yang baru sadar kemudian hanya nyengir.

"Aku kan best friendnya Kak Dyaksa, jadi taulah,"jawabnya penuh bangga.

"Kok bisa kamu akrab sama kak Dyaksa? Alah bohong ya," ujar Fani.

"Gak bohong tau..,"

Panjang umur untuk si pria tan skin nan tampan, baru saja dibicarakan kini sudah muncul dihadapan mereka bersama ustadz yang mengisi kajian. Tampak mengobrol akrab entah apa yang di bicarakan keduanya.

Para wanita sekitar tentu saja memberi perhatian penuh kepada si presma penuh karisma ini. Gak baik nolak rezeki untuk melihat orang tampan. Kalau kata mereka.

"Loh kok kak Dy bisa disini?" Tanya Khalisa heran.

"Hai, Mbul." Bukannya menjawab Dyaksa malah menyapa gadis itu dengan senyum tengil khas Dyaksa Karunasankara. Sepertinya pria hangat itu kembali bersinar atau sudah memasang kembali topeng bahagianya.

"Loh beneran akrab ya," sela Sri dengan heran dan ketir-ketir karna melihat Dyaksa dengan jarak yang lumayan dekat. Saat pria itu menghampiri mereka setelah berpamitan dengan ustadz tadi.

"Siapa? Saya? Kan Khalisa milik saya," ucap Dyaksa enteng. Membuat siapapun shock mendengarnya termasuk Khalisa yang sudah tersedak ludah sendiri sampai terbatuk.

Welcome back to lelaki gemini kita permisa.

Khalisa seolah melihat laki-laki ini berbeda dari lelaki yang merintih yang kemarin dirawatnya. Kini berganti dengan pria flirting yang memicu pembullyan untuknya dari para fans presma ini.

Sampai Bertemu LagiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang