Jogja dan Rindu

52 5 1
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

Perihal cinta yang datang bahkan dengan alasan tak masuk akal. Akan menjadi indah jika cintanya jatuh pada orang yang tepat.

Jogja memang punya magis tersendiri, selalu menjadi kota yang akan membuat pengunjungnya ingin kembali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jogja memang punya magis tersendiri, selalu menjadi kota yang akan membuat pengunjungnya ingin kembali. Karnanya Khalisa selalu menjadikan Jogja tempat pulang penatnya.

Tadi malam ia baru tiba di Jogja dan paginya menemani Keenan ke pesantren mengurus sesuatu lalu ke rumah sakit hingga siang. Setelah makan siang bersama. Khalisa Selalu mengekori Keenan kemanapun. Hingga ia meminta izin ke ayahnya untuk menikmati sunset sendiri.

Meski ada perdebatan, Keenan akhirnya mengizinkan. Namun Khalisa di minta pergi tidak terlalu jauh.

Dan Malioboro menjadi pilihin Khalisa untuk menikmati sore. Melihat hiruk-pikuk orang yang memenuhi jalanan.

Duduk disalah bangku taman setelah membeli minuman boba kesukaannya. Langit sangat cerah sehingga pantulan jingga tersebar di seluruh cakrawala. Warna senja yang selalu menentramkan. Khalisa hanya diam memandang orang-orang sesekali menyeruput minumannya.

Hatinya masih tidak karuan. Pikiran nya masih penuh tanya. Ia sudah mencoba menghubungi dokter Rissa namun tidak ada jawaban. Sebelum fokus Khalisa teralihkan pada sekumpulan orang yang tengah berjalan. Yang menarik adalah salah satu orang dari sana.

'Kak Dy?' gumam Khalisa pada pria yang tengah tertawa merangkul temannya itu. Khalisa bertanya dalam diri apakah pria itu benar Dyaksa. Tapi kenapa tiba-tiba pria itu ada disini?

Tidak ingin lama berdebat dengan diri sendiri. Khalisa memilih menghampiri.

"Kak Dy!"panggil Khalisa dengan suara bergetar saat sampai di depan pria itu. Benar Dyaksa.

Khalisa tidak perlu takut salah orang karna ada Jeano dan Reyhan bersama pria itu.

Sang pria tekejut mendapati gadis yang di hindari kini tepat di depannya dengan wajah penuh melas dan kekhawatiran yang akan sarat pada bola mata gadis itu.

Dyaksa ingin menghindar jauh namun malah mendekat. Kini sang cinta Didepan mata. Dan rindu ingin egois untuk meminta di pertemukan.

"Hai," sapa Dyaksa pelan.

Gadis itu tak membalas ucapan Dyaksa karna menahan tangis. Ia mematung meremas tangan mencoba menahan isakan yang mendesak. Khawatir itu pecah berubah menjadi marah yang ia tahan mengakibatkannya ingin menangis karna merasa Dyaksa yang menghindar bahkan setelah cemasnya yang luar biasa.

Dyaksa memberi kode pada teman-temannya untuk meninggalkan dirinya berdua dengan si gadis yang berkaca-kaca ini.

"Jangan nangis. Ayo ngobrol aku jelasin. Aku gak bisa meluk kamu loh,"hibur Dyaksa. Dan perkataan pria itu malah membuat air mata Khalisa mengalir.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 17, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sampai Bertemu LagiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang