Pada Akhirnya

294 55 12
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

Tetap  berjuang  meski  merasa tidak berhasil.

Setidaknya tidak akan ada penyesalan  sebab  telah  mencoba.


Hati telah sampai batas memendam dan kini yang terpendam tumpah ruah mengabaikan segala bentuk penghalang hanya karna ingin memberitahu bahwa diri kini tengah mencinta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hati telah sampai batas memendam dan kini yang terpendam tumpah ruah mengabaikan segala bentuk penghalang hanya karna ingin memberitahu bahwa diri kini tengah mencinta.

Untuk sekejap membiarkan bisikan-bisikan bahwa ini hanya akan berakhir sia-sia di abaikan. Yang pada akhirnya menjadikan semua langkah baru yang siap di arungi meski dengan resiko rintangan yang lebih kuat.

"Bagaimana jika pada akhirnya kita jatuh cinta?"

Pertanyaan Dyaksa bukan hanya sebatas pertanyaan. Ada pernyataan yang mengikuti, menegaskan bahwa jatuh cinta itu sudah terjadi.

Khalisa menegang, tangannya terhenti menekan luka Dyaksa. Pertanyaan yang Khalisa paling takuti kini diutarakan juga.

Jatuh cinta?

Apa Khalisa harus berbohong jika ia tidak ikut jatuh untuk menyelamatkan hatinya?

"Kak Dy tahu itu seharusnya tidak boleh terjadi kan." Khalisa menunduk melepaskan kontak  mata mereka.

"Saya tidak bisa mencegahnya. Saya tidak tahu caranya..,"

Pria itu tahu sangat tahu ini tidak boleh terjadi. Bahkan sedari awal dia sendiri yang membuat perjanjian untuk saling membuat benteng masing-masing tapi dia sendiri yang kalah.

"Terus gimana?"

"Aku tidak tahu. Tetap di sisiku sampai kita temukan jalan itu. Entah apa akhirnya nanti," ucap Dyaksa.

Bahkan di saat Dyaksa mengganti panggilan ke yang lebih lembut pun Khalisa mengerti bahwa Dyaksa sudah terjebak akan cinta itu.

Tidak hanya lelaki itu. Semua juga paham sejak lelaki katedral itu menolongnya pertama kali, Khalisa telah jatuh sejak saat itu.

"Kita hanya merawat luka jika begitu Kak Dy. Ini bukan lagi tentang perasaan kita. Lebih dari itu melibatkan segala yang ada pada kita terutama tentang Tuhan..,"

"Kamu hanya perlu tetap disisiku. Akan ku usahakan bahagiamu sampai kita temukan akhir. Tolong aku butuh kamu," lirih Dyaksa.

Tatapan serius pria itu benar-benar menghadirkan sosok lain dari dirinya. Dyaksa berwajah imut itu akan sangat sangar ketika serius dan aura dinginnya keluar.

"Kak Dy..,"

"Kita memang tidak ingin keadaan ini. Tapi jatuh cinta itu di luar kehendak kita. Siapa sih yang nyuruh saya jatuh cinta sama bocil hm. Gak seru sekali,"celetuk Dyaksa dengan senyum smirk andalannya.

Sampai Bertemu LagiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang