Bab 141. Melihat keadaan

35 3 0
                                    

Bab 141. MELIHAT KEADAAN.
★★★

Dengan Rasa takut Latifah sampai memegang tanganku kuat kuat, terlebih suasana kamarnya sedikit berbeda terlebih aromanya seperti bau cendana dan bunga kamboja dibakar serta ada asap tipis yang menyelimuti itupun kalau ada yang melihatnya.

Aku melihat semua itu hanya waspada saja tapi aku tidak merasakan ada tanda tanda bahaya jadi akh sedikit tenang.

"Kamu bernama Bening kan" tunjuk paranormal itu seketika.

Didalam ada para dokter yang tadi ku sebutkan karena aku mengenal mereka dengan baik karena aku telah bertemu serta pernah ngobrol juga jadi mereka tidak asing bagiku hanya paranormal yang aku belum mengenalnya hanya sekali ini.

Itu dia sudah langsung tahu namaku , atau mungkin tadi pak Reymond memberitahu karena ku lihat ada disampingnya, dan disebelahnya istrinya bu Shella yang sedang menangis.

Belum juga mendekat melihat keadaan Alex, walaupun aku mengetahuinya kondisinya itu seperti apa sebenarnya sudah dicegat oleh paranormal yang ingin tahu tentangku.

"Iya mbah, dia yang bernama Bening" yang angkat bicara dokter Miko karena dia yang sangat ku kenal karena dokter pribadi keluarga Sanjaya.

"Saya tahu, jadi diam kamu. Saya tidak bertanya sama kamu!" suaranya besar seperti tersendat dan mantap.

"Kamu kenal dengan Alex?" tanya paranormal, cuma ku angguk kan kepala.

"Satu kelas dengan kami" jawab Latifah, bukannya dapat respon baik malah dapat lototan dari paranormal itu.

"Diam kau. Saya tidak tanya sama kamu" bentaknya tidak suka dengan tatapan tajam menusuk.

Tentu aku tidak suka dengan sikapnya yang arogan. Yang penting tidak mengusikku, maka aku masih bisa toleransi padanya.

"Kamu budek hah, saya tanya sama kamu, bukan cewek ganjen disampingmu yang ngejawab!" sentaknya dengan tatapan membulat. Aku masih tenang menanggapinya, sang paranormal tida sabaran malah marah marah kayak kebakaran jenggot.

Wajah ketakutan terlihat dari orang orang yang ada dikamar Alex. Dengan gertakkooan dari sang paranormal. Terlebih orang tua Alex begitu hormati. Buat apa harus takut sama paranormal, toh orangnya makan nasi bukan batu jadi gak perlu takut.

"Sama saja mbah. Kami semua satu kelas dengan Alex" jelasku seperti dia tersenyum.

"Bagus, akhirnya kau ngomong juga. Saya kira kamu bisu ternyata bisa bicara. Panggil saya Ki AGENG MADYO SANTOSO. PAHAM!" bentaknya sekali dengan mata nyalang menatapku. Tak ku balas tatapannya yang menurutku di buat berwibawa.

"Ya Ki Ageng Madyo Santoso" ulasku memanggil namanya lengkap seperti nama seorang keturunan bangsawan. Entah dari mana asalnya, atau mungkin nemu di sosmed atau media online? Bikin aku tersenyum dalam hati dengan sebutannya.

"Bagus, ternyata kamu masih punya unggah ungguh juga anak muda. Siapa nama simbahmu?" Seperti Ki Ageng penasaran karena aku menghormatinya.
Apa perlu aku sebutkan supaya Ki Ageng tahu siapa simbah kakung saya. Tapi apa salahnya.

"Kenapa diam anak muda?" Pungkasnya seperti tidak ingin menuggu serta penasaran karena belum juga ku sebutkan.

"KI SETIAJI MUKTI, biasa di panggil Mbah AJI atau Ki Aji" jelasku, muka ki Ageng kaget bukan kepalang setelah nama simbah kakung ku sebutkan. Muka mendadak berubah, namun bisa menguasai diri. Serta memandangku takjub.

"Kamu keturunan ketujuh atau terakhir dari Si Aji itu, ha ha ha,,,!" Tawanya seakan meremehkan karena gelagat yang tersirat seperti itu.

Ku geleng kepala karena aku tak ingin jadi pusat perhatian, seperti nya Ki Ageng tahu banyak tentang masalalu simbah kakungku. Siapa sebenarnya ki Ageng ini? Dia orang baik atau jahat? Aku harus berhati hati bisa saja punya niat tidak baik denganku atau juga keluargamu.

Penjerat Mimpi 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang