BAB 6

857 74 5
                                    

Jane menempelkan tangan mungilnya di kaca mobil. Berharap orang itu dapat melihatnya. Gadis itu tersenyum manis, menampakkan gumy smile nya yang lucu dan menggemaskan.

" Tuan? Bisa kau temani aku di sini? Aku sedang menunggu ayah ku. Ayah bilang, ayah ingin mencari penginapan. Tuan? Apa kau mendengar ku?"

Jane terduduk manis. Menunggu jawaban dari sang lawan bicara. Namun keadaan nya tetap hening. Ia tak mendengarkan suara seseorang itu lagi. Tapi ada sesuatu yang mengganjal indra pendengaran nya. Gadis itu dapat mendengar suara knop mobil terbuka. Sontak Jane membelalakkan mata nya terkejut. Tunggu, apa itu ayahnya?

" Ayah? Ayah sudah kembali ya? Kenapa tidak membalas pertanyaan ku tadi?"

Jane menggerucutkan bibirnya lucu. Gadis itu melepaskan tautan lengan pria di hadapannya. Jengkel, itu yang di rasakan Jane sekarang.

" Hi sweetie?"

Tunggu. Ternyata Jane membuat kesalahan besar. Jadi yang sedari tadi ia ajak berbicara bukan sang ayah?

" Kau? Kau siapa?"

Jika seseorang memundurkan tubuhnya kala takut , justru Jane melakukan sebaliknya. Gadis itu memajukan tubuhnya dengan tangan meraba-raba, dan hap! Tangan mungil itu dapat merasakan sesuatu yang keras dan... Berotot? Apa itu sebuah batu?

" Wah... Apa ini emas batangan? Eum... Tuan, kau tampan tidak?"

Laki-laki itu terkekeh geli. Tangannya yang basah kuyup mengelus lembut rahang Jane. Membuat gadis kecil itu terkikik geli.

" Of course, gadis kecil... Ingin bermain?"

Kesalahan besar yang kini dilakukan Jane adalah menerima tawaran pria tak waras yang bahkan tak di kenali nya.

"Kata ibu, bersikaplah baik. Apa lagi jika di tawarkan sesuatu secara gratis!" Kalimat Eliza, sang ibu. Yang hanya di ingatnya.

Damn! Why u so cute hmm?

" Sayang! Ayah sudah menemukan penginapan kecil di seberang sana!"

Vincent berlari kecil, menatap mobil hitam nya yang terguyur air hujan yang begitu deras. Pria itu menyeringitkan keningnya kala melihat pintu mobilnya terbuka lebar, tanpa ada putri nya di dalam.

Melihat itu sontak Vincent khawatir. Pria itu berlari masuk ke dalam mobil, meneliti setiap inci mobil. Nihil, ia tak menemukan gadis mungil nya. Mata tajam pria itu menyala kala terdapat selembar kertas dengan tulisan cantik yang membuat nya frustasi.

"Ayah, jika ayah mencari Jane, Jane sedang bermain bersama kakak tampan! Sudah dulu ya! Aku mencintaimu ayah!"

Mengepal. Tangan pria itu mengepal erat hingga menampakkan otot-otot tangannya. Mata tajam nya menatap dalam kertas berisikan tulis tangan putri cantik nya. Vincent segera meraih teleponnya, ia rasa ia akan gila sekarang.

"Sayang...kau di mana?"

Daddy! See! I really happy with him!

" Kakak? Apa ini ranjang?"

Vegas menatap sayu gadis mungil di hadapannya. Keduanya sama basahnya. Terguyur air hujan membuat tubuh gadis itu kedinginan hingga membuat Vegas menggantikan bahkan memandikan gadis asing itu.

Vegas mendekat, menatap intens mata buta yang cantik milik gadis itu. Ia tersenyum tipis. Membawa gadis itu ke dalam gendongannya.

Dark EyesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang