Tiga bulan berlalu.
Haruto mengusap ujung hidungnya pelan. Ia sudah berdiri didepan toko bunga ini selama hampir satu jam.
Haruto tidak henti-hentinya heran, mengapa Junkyu harus membeli bunga untuk dibawa menjenguk Junghwan?
Bukankah lebih baik donat saja?
Junghwan adalah penggila donat.
"Ayo"
Haruto melirik saat Junkyu baru saja keluar dari toko bunga. Mendekat.
"Sangat lama" komentar Haruto.
Junkyu mendecih, "Hanya satu jam"
"Satu jam itu bisa untuk aku gunakan melakukan sesuatu yang lebih berguna"
"Lalu itu salahku membuatmu menunggu?"
"Tentu saja" balas Haruto tidak mau kalah.
Junkyu mendecih dan memilih tidak menanggapi.
Akan semakin kesal jika Haruto didebat.
Keduanya memasuki mobil dan menuju rumah sakit tempat Junghwan berada.
Selama perjalanan keduanya saling diam.
Saat mobil berhenti karena lampu merah, Haruto menangkap dari spion mobilnya ada seseorang penjual bunga.
Haruto perlahan menurunkan kaca mobilnya, tangannya melambai.
Bermaksud meminta penjual bunga itu mendekat.
"Berapa untuk satunya?" Haruto bertanya.
Junkyu hanya diam dengan sesekali melirik.
"Hanya 3 won, tuan"
Hanya anak kecil berusia 10 tahun.
"Aku ambil semua" Haruto lantas mengeluarkan beberapa lembar uang dengan total nomimal jauh dari kata sedikit.
"Tuan, tapi aku tidak memiliki kembalian" kata anak kecil penjual bunga. Merasa enggan menerima uangnya.
"Aku tidak meminta kembalian. Aku meminta semua bungaku sekarang" kata Haruto dengan menaruh semua uangnya di keranjang bunga.
Anak berusia 10 tahun itu masih diam ditempat.
"Cepatlah" kata Haruto.
Masih diam.
Junkyu menyentuh lengan Haruto pelan, "Tersenyumlah Haruto"
Haruto berakhir menghela nafas, kemudian tersenyum.
"Bisakah aku mendapatkan semua bunga itu? Kekasihku sangat menyukai bunga" kata Haruto melirik Junkyu kemudian kembali menatap penjual bunga dengan lebih ramah.
Akhirnya karena lampu merah akan berakhir, anak kecil itu memberikan semua bunga dagangannya pada Haruto.
"Tuan, terimakasih" kata anak itu dengan riang.
Haruto hanya mengangguk, "Pergilah, atau kamu akan tertabrak mobil lain"
Mobil kembali melaju.
Haruto meletakkan semua bunga itu diatas pangkuan Junkyu.
Junkyu menerimanya dengan baik.
"Bunganya sangat cantik. Kenapa membelikannya untukku?" tanya Junkyu.
Junkyu tau Haruto alergi pada bunga. Serbuk bunganya.
Karena itu tadi Haruto menolak untuk ikut masuk ke dalam toko bunga.
"Untuk bersaing dengan kecantikanmu" balas Haruto.
Pipi Junkyu perlahan memerah. Merona.
Haruto selalu seperti itu. Mengatakan hal manis dengan wajah datarnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Belong to Me
FanfictionWatanabe Haruto. Jangan pernah berurusan dengannya. Lelaki itu terlalu bengis untuk ditangani. Kim Junkyu. Dia bodoh karena menginginkan bersama.