Pelajaran olahraga adalah hal yang dibenci Junkyu.
Bukannya tidak suka.
Hanya saja, sekarang tubuhnya tidak sebaik biasanya. Atau pada dasarnya tubuh Junkyu memang selalu seringkih ini?
"Pak, saya ijin tidak mengikuti olahraga. Demam" kata Junkyu saat guru olahraga akan memulai prakteknya.
"Baiklah. Pergilah ke UKS"
"Cek saja dulu suhu tubuhnya. Kim Junkyu terlihat sehat"
Semua mata tertuju padanya. Kearah Watanabe Haruto yang mengutarakan pendapatnya.
Junkyu menggigit bibirnya saat guru olahraga seolah menyetujui pendapat Haruto. Buktinya guru olahraga mendekatinya.
Meletakan punggung tangannya pada dahi Junkyu.
Junkyu menghela nafas berat.
"Saya tidak tau alasan kamu berbohong. Lari kelilingi lapangan 10 kali"
Suara tawa mengejek mengelilinginya. Mata Junkyu mengarah pada beberapa anak lelaki yang tertawa tidak jauh darinya.
Mungkin suara tawa yang didengarnya tidak akan sesakit ini, jika saja dalam tawa bersahutan itu tidak ada suara tawa berat yang dulunya menjadi favoritnya.
Haruto memandang rendah kearah Junkyu yang menatapnya.
'Loser' begitu kata Haruto tanpa bersuara.
"Kim Junkyu berlari atau saya menambah putaranmu"
. . . . . . . .
Nafas Junkyu seperti akan habis di putaran terakhirnya. Bahkan perut sebelah kanannya terasa sakit.
Junkyu pikir setelah hukumannya ia akan mendapat istirahat. Ternyata tidak.
Lagi-lagi ia harus ikut untuk pertandingan basket. Yang mana bahkan tubuh semua anak lelaki kelasnya mengerikan untuk diukur.
Tinggi, besar dan berotot.
Tinggi Junkyu hanya 175cm itupun diimbangi dengan berat badannya yang 55kg. Tolong selamatkan Junkyu dari tabrakan lengan kekar dan selengkat dari kaki berotot para pemain.
Junkyu memang bisa melakukan basket. Namun lawannya tidak sebanding.
Apakah Junkyu adalah yang memiliki tubuh paling kecil di kelas?
Sepertinya.
Sampai,
Buk!
Bola basket mengenai kepalanya dan tubuhnya menabrak salah satu teman kelasnya.
Kemudian gelap.
.
.
.
Haruto menggertakan giginya untuk menghancurkan permen yang ada didalam mulutnya.
"Bukankah kamu terlalu kejam pada Junkyu?" Park Jeongwoo memandang Haruto yang tengah menumpukan kedua sikunya pada pembatas gedung lantai dua ini.
"Memangnya apa yang aku lakukan?" balas Haruto.
Jeongwoo ikut menumpukan kedua tangannya. Matanya ikut menatap objek yang Haruto lihat. Di lantai satu.
"Kamu membullynya dengan sepenuh hati. Namun kamu juga menatapnya dengan khawatir"
"Pergi dan jenguk dia di UKS" kata Jeongwoo.
Yang sebenarnya adalah Haruto memang sudah menatap ruang UKS hampir 30 menit. Berarti semenjak Junkyu masuk dan sekarang ada di UKS.
Lelaki dengan tinggi 175cm itu pingsan setelah kepalanya terkena bola basket.
KAMU SEDANG MEMBACA
Belong to Me
FanficWatanabe Haruto. Jangan pernah berurusan dengannya. Lelaki itu terlalu bengis untuk ditangani. Kim Junkyu. Dia bodoh karena menginginkan bersama.