Satu minggu atau lebih?
Lupa tepatnya kapan Haruto melihat bangku belakang diduduki oleh pemiliknya.
Kim Junkyu.
Seolah menghilang ditelan bumi.
Tidak ada yang tau tentangnya. Memang pada dasarnya Junkyu tidak memiliki teman dekat di kelas ini.
Mereka hanyalah sekedar teman kelas yang tau nama satu sama lain. Hanya itu.
Tidak heran. Junkyu tidak masuk lebih dari seminggu namun tidak ada yang mencarinya.
"Ahh aku minta maaf. Aku tidak sengaja"
Seperti terkena sengatan listrik. Haruto dengan cepat membalikan tubuhnya ke arah sumber suara.
"Tidak apa-apa. Ngomong-ngomong, kamu sudah tidak masuk sekolah lebih dari seminggu. Kemana saja?" Jaehyuk bertanya.
Setidaknya Jaehyuk ketua kelas yang baik.
"Aku hanya sakit. Itu sudah sembuh sekarang"
Haruto tidak mengalihkan pandangannya barang sedetikpun.
Itu dia.
Seseorang yang baru saja ia tuduh menghilang bagai ditelan bumi.
Sekarang berdiri di ambang pintu. Tersenyum.
Mengobrol dengan ketua kelas.Itu Kim Junkyu.
Ia kembali.
Sampai Junkyu duduk ditempatnya, Haruto masih setia menatapnya.
Tidak tersenyum juga tidak marah.
Haruto hanya terus menatapnya.
. . . . . .
Junkyu yang merasa diperhatikan menoleh.
Hanya sebentar kemudian kembali dengan meja didepannya.
Junkyu menatap mata Haruto.
Takut.
Junkyu menunduk. Memainkan jemarinya yang diatas meja.
Mencoba tenang.
.
.
.
Saat istirahat Junkyu memilih diam dikelas saat semua anak keluar.
Tidak akan ada yang peduli padanya ia makan siang ataupun tidak.
Tapi itu lebih baik saat ia tidak harus mendapat pukulan atau cacian dari mulut anak-anak.
Ponselnya berbunyi.
Yoonbin menanyakan keadaanya.
Junkyu tersenyum tipis, kakaknya adalah alasan ia bisa disekolah saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Belong to Me
Fiksi PenggemarWatanabe Haruto. Jangan pernah berurusan dengannya. Lelaki itu terlalu bengis untuk ditangani. Kim Junkyu. Dia bodoh karena menginginkan bersama.