Prolog

3.4K 134 2
                                    

Warning!🔞

[1/2]

"Liatkan, Mah. Anak kita kayak udah gak punya etika. Ini pengaruh buruk anak itu,"

Bertahun-tahun suara berat itu tidak pernah terdengar dan sekalinya bersuara tidak berhenti meruntuki anaknya.

Kejadian ini bermula dari manajer Off, Richard atau biasa dipanggil Icad, mengirim pesan jika orang tua Off pulang dari Jerman. Saat itu juga ia melesat ke rumah dari tempat tinggalnya dengan Gun.

Papa ternyata tau soal ketidakhadirannya dalam perkuliahan. Sibuk di teater, syuting dan pemotretan. Bahkan memantau rumah yang mereka tempati berdua.

Dan nasibnya berujung di sini, di ruang makan, di depan Mama, Pria 50 tahunan itu menegur sikap Off dan menyalahkannya pada Gun.

"Ini gak ada hubungannya sama Gun"

"Kau masih membelanya?" Papa terkekeh.

"Ini yang buat Papa yakin sama keputusan Papa, Mah" Pria itu menoleh pada istrinya. Yang sontak membuat raut wajah ketakutan.

"Keputusan apa, Mah?" Off berusaha menebak lewat sorot matanya yang trenyuh.

"Kamu pindah ke Jerman. Tinggal sama-sama di sana" terpaksa Mama mengatakan hal ini.

Off menggeleng berkali-kali. Terbesit kilatan di matanya. "Gak bisa, Mah. Aku pegang tanggung jawab projek film terbaru. Mereka udah kerja sebulan"

"Tugas kamu bukan jadi selebriti. Kamu itu pewaris bisnis Papa satu-satunya" Papa menekannya.

Mama mendekat dan mengelus bahu Off. Berusaha memberikan ketenangan yang biasanya seorang ibu berikan. Tetapi saat ini afeksi itu tidak bekerja.

Suaminya terus berteriak lantang sedangkan sang anak yang keras kepala juga tak mau kalah. Bagaimana wanita itu menghentikan mereka?

"Papa udah urus semuanya. Kamu tinggal ikutin perintah"

"I'm not a child anymore. I don't need your order"

"Good. Kalau gitu harusnya gampang diatur. Bukannya jadi masalah"

Rahang Off mengeras. Emosinya berkumpul di tatapannya yang tajam. Papa mengangkat ponsel tinggi ke muka. Off sontak terperanjat.

"Kamu tau kan apa yang harus kamu lakukan?"

"Papa mau ngapain?" intonasinya berubah khawatir.

Papa menyipitkan mata, pura-pura berpikir. "Papa bisa buat dia atau orang disekitarnya menderita cuma dengan jawabanmu,"

"How dare you—"

"Because you're my son! I'm responsible to take care of your life"

Raut keras di wajah Papa menekan titik lemah Off. Teriakan dan hentakan emosi buatnya terdiam.

"No" Off mendongak, menatap lurus Papanya. Tak getir menjawab.

"The only thing you care is your fucking business and dignity. You never care about me"

Papi is A Good Papa | OffGun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang