16

1.2K 93 8
                                    

IGD.

Kepala terasa berputar ketika Off membuka mata. Bayangan lampu di atasnya terus bergerak. Ia berusaha mengingat apa yang baru saja terjadi.

"Gun!" desahnya.

Seketika tubuhnya bangun dari terbaring. Perawat segera datang membantunya untuk duduk.

"Jangan banyak gerak dulu, Pak. Jahitannya belum kering" ujar perawat.

"Gun di mana?"

Kemudian perawat membuka tirai pembatas. Menunjukkan Gun masih belum sadar setelah mendapat jahitan di dahi dan dagu seperti Off.

"Lukanya sudah diobati tinggal menunggu pasien siuman"

Syukur tidak parah. Arah datang truk yang menabrak mobil mereka dari sebelah kanan. Sehingga Win dan Off yang terhantam duluan.

"Dua orang lagi gimana kondisinya?"

Raut wajah perawat langsung berubah. "Masih kritis, Pak"

"Sekarang ada di mana?"

"Ruang operasi"

Off menemani Gun hingga siuman. Polisi datang memintai keterangan terkait kronologi kecelakaan.

"Waktu lampu hijau, anak saya sempat banting stir ke kanan, menghindar dari mobil di sebelah kiri," jelas Off.

Tangannya ikut bergerak menyimbangi ceritanya.

"Tiba-tiba truk datang sangat cepat, menghantam mobil dari kanan"

"Baik, Pak. Sopir truk sudah kami mintai keterangan dan truk mengalami rem blong. Kami akan selidiki lagi. Mohon infokan bila ada saksi lain"

Off mengangguk. Kemudian kembali ke dalam selepas polisi pergi. Ia menemukan Gun tengah berbicara dengan perawat. Wajahnya cemas.

"Ada apa?" tanya Off.

"Chimon butuh donor darah"

"Stok darah habis?" Off berpaling bertanya pada perawat.

"Maaf, Pak, kami baru kehabisan kantung darah O"

"Ambil darah saya. Golongan dari kami sama"

Off dan perawat sama-sama menunjukkan ekspresi tidak setuju.

"Kamu baru kecelakaan, Gun. Lukamu aja belum kering. Gimana kalo kamu yang kekurangan darah?"

"Ini buat Chimon" tukas Gun penuh penekanan.

Kedua mata kecilnya yang tajam menyuruh Off mundur.

"Benar, Pak,"

Perawat mau kasih tau, Gun mungkin masih kekurangan cairan. Seketika diam saat Gun menatapnya dengan tatapan yang sama pada Off.

"Kami akan melakukan pemeriksaan dahulu. Bila memenuhi kriteria akan ditindaklanjuti pendonorannya"

Tatapan mematikan Gun hilang setelah perawat selesai bicara. Akan tetapi, kembali bersuara sedetik kemudian.

"Pasien Metawin juga perlu,"

"Ambil punya saya juga,"

"Rhesus Win negatif" sela Off menghentikan Gun.

Golongan darah Gun memang O, namun rhesusnya positif. Tidak cocok untuk Win yang negatif.

"Kami butuh pendonor yang rhesusnya sama" kata perawat.

"Golongan darah saya B negatif. Saya bisa jadi pendonor untuk anak saya" ujar Off.

"Baik. Mari lalukan pemeriksaan. Silakan menuju ruang laboratorium"

Papi is A Good Papa | OffGun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang