BE A GIRL FOR A WEEK🔞 {SVT LOKAL}✔ [RE-PUBLISHED]

BEGINNING

*Penjelasan :

Italic : Suara batin Tokoh di dalam hati/tingkah tokoh dalam mimpi

Bold : Suara Tokoh di dalam hati

Bold Italic : Suara Crisela

*Warning : resiko tanggung sendiri; genderswitch; panic attack; a bit of angst; drama; early sex; blowjob;porno? Banyak porno; dan lain-lain

author's note : profil penghuni ada di book judul 'life of local boys'

***

.

.

.

***

.

.

.

Anan terbangun dari tidur. Masih tahap mengantuk, ia mengeratkan pelukannya di perut Joshua. Sementara pemuda manis itu tidak tampak terganggu.

Sayup-sayup suara murothal masjid dekat rumah berkumandang, berusaha membangunkan warga karena sebentar lagi dilaksanakan solat subuh. Anan terjaga, ia menggerakkan pinggul, merasakan kejantanannya semakin tertanam dalam tubuh Joshua.

Saat lengan hendak mengalung di bawah dada, pemuda itu terdiam. Merasakan kulit halus nan berlemak di atas. Telapak tangannya kini beralih ingin mengelus, sesaat tak terjadi apa-apa, namun ketika jemarinya berkontak fisik dengan puting Joshua, ia terkesiap.

"ASTAGA!"

Joshua tidak bangun. Bahkan sepertinya dia tidak merasa. Anan menatap rambut cokelat sebahu kekasihnya, lalu beralih menatap dada yang kini tumbuh layaknya dada perempuan.

'G-gak mungkin!' batin pemuda berhidung mancung tersebut membelalakkan mata. Daripada kebingungan, ia membangunkan tetua ketiga tergesa-gesa.

"Kak! Bangun, Kak!"

Joshua melenguh malas, ia menolehkan kepala ke Anan yang masih melongo, membuka mata sedikit sayu karena mengantuk, "Kenapa, Nan?"

"Dada lo kak.."

"Dada gue kenapa?"

Anan tak menjawab, masih menganga. Joshua memeriksa dada, dan membulatkan mata saat tahu hal luar biasa merubah tubuh.

"DADA GUE KOK JADI GEDE???" jeritnya ketakutan. Dengan kecepatan super, Joshua beranjak bangun, lupa kalau penis Anan tertanam, dia pergi melepaskan tautan tubuh mereka dan berlari dari kamar si adik.

"Gue ga paham.." gumam Anan frustasi.

***

Dio baru saja melangkah dari kamar mandi sehabis berwudhu, ia mematung di depan kamarnya saat melihat Joshua lewat tanpa sehelai benang apapun. Hanya menutupi dada.

"Shua?"

Joshua menoleh, Dio menegak ludah menatap selangkangan sahabatnya. Melihat gerak ekor mata pemuda itu, ia refleks menunduk dan menutup dengan satu tangan.

"JANGAN LIAT!"

Terlambat, penis Dio hampir bangun. Joshua berlari terus ke arah kamar, kemudian membanting pintu keras. Meninggalkan tetua pertama yang dilanda kebingungan serta ke-horny-an.

Anan mendengar ribut-ribut sontak keluar kamar, menatap Dio yang tak bergerak.

"Ke mana Kak Joshua?" tanya si Kuda, Dio menoleh.